PWMU.CO – Jatim provinsi penting dalam pemenangan Pemilu 2024 disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (Pusad) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Satria Unggul Wicaksana SH MH.
Dia memberikan materi berjudul Membaca Peta Politik Jatim dalam Kelas Politik Perempuan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur, Kamis (28/9/2023).
Antusiasme peserta cukup tinggi membuat jadwal penyampaian materi ketiga ini— yang seharusnya dimulai pukul 13.45—harus mundur 30 menit. Pasalnya semula acara yang dilaksanakan di Dormy Hostel Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini harus dipindah ke Aula BAU Kampus 3 UMM karena jumlah peserta melebihi target.
Mahasiswa S3 Universitas Brawijaya ini mengatakan jumlah pemilih perempuan di Jawa Timur lebih banyak dari laki-laki. Dari 31.402.838 daftar pemilih tetap (DPT), jumlah pemilih perempuan 50,1 persen.
“Tentu ini menjadi tantangan sekaligus potensi yang besar bagi ibu-ibu di PWA maupun PWNA. Tidak saja dalam konteks lumbung suara tapi juga sejauh mana aspirasi perempuan dapat diperjuangkan melalui politik,” katanya.
Satrio menerangkan, Jawa Timur menduduki peran penting dalam pemenangan pemilihan karena memiliki DPT terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. “Dengan DPT sejumlah 31.402.838 dinamika politik nasional ditentukan di Jawa Timur,” kata pria kelahiran Surabaya itu.
Di Jawa Timur, dia melanjutkan, kultur dan karakteristik politiknya unik, wilayah yang amat luas berpengaruh terhadap tipologi pemilih berdasarkan Tlatah: Arek Mataram, Tapal Kuda, dan Madura.
Baca sambungan di halaman 2: Tantangan Pemilu di Jatim