PWMU.CO – Jelajah gunung menjuluk dilakukan anggota Tapak Suci MI Muhammadiyah 5 Mencorek Brondong Lamongan dan MI Muhammadiyah 14 Pambon Brondong Lamongan Jawa Timur.
Penjelajahan ini dilaksanakan di bukit atau gunung menjuluk Mencorek, Sendangharjo, Jum’at (29/9/2023). Seluruh kader Tapak Suci dari MIM 5 Mencorek dan MIM 14 Pambon diajak melintasi sawah, tebing, hingga bebatuan.
Pembina Tapak Suci MIM 14 Pambon Andi Wijaya mengutarakan tujuan dari kegiatan ini, agar siswa-siswi tidak hanya dapat melatih kekuatan fisik, tapi juga tadabur alam.
“Penting bagi para siswa untuk melatih kekuatan fisik serta melihat keindahan alam,” ucapnya.
Sementara itu, Pembina Tapak Suci MIM 5 Mencorek Roy Cahya Pratama Putra memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Lantaran bisa menambah ketertarikan siswa untuk mengikuti kegiatan Tapak Suci.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi. Pasalnya sulit sekali mengajak mereka untuk sekedar berlatih hingga diadakannya penjelajahan ini, akhirnya ketertarikan mereka tumbuh untuk mengikuti latihan,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, salah satu peserta Annida Aisya Fahrani mengaku senang mengikuti penjelejahan ini dan bersyukur karena kegiatan seperti ini belum tentu akan terjadi lagi.
“Kapan lagi bisa jelajah dengan teman-teman di gunung ini kalau nggak sekarang,” ungkapnya.
Tetap Semangat Walau Terik
Meski penjelejahan dilakukan di siang hari yang sangat terik, namun tidak menyurutkan semangat siswa-siswi untuk menaklukkan gunung menjuluk.
Dalam perjalanan, beberapa siswa nampak kecapekan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat beberapa menit di bawah pepohonan jati yang ada di tebing gunung.
Saat beberapa menit melanjutkan perjalanan, lagi-lagi rasa capek tak dapat dibendung. Akhirnya mereka beristirahat di pos kedua, di bawah pepohonan kersen yang rindang. Sebelum akhirnya berjalan lagi dan sampailah pada titik keberangkatan.
Setelah melakukan istirahat dan sholat, kegiatan berlanjut dengan latihan gerakan-gerakan, sabung dan sebagainya di lapangan Dusun Mencorek. Tujuannya tidak lain untuk mengetahui kemampuan setiap individu.
“Dengan begini siswa akan tahu ukuran kemampuannya, karena telah bertanding dengan teman yang tidak satu sekolahan sekaligus menambah pertemanan dan persaudaraan,” tutur Andi Wijaya. (*)
Penulis M Afiruddin Editor Nely Izzatul