PWMU.CO – Ketika ibu dan anak bikin tumpeng di acara kolaborasi TK dan Roudhotul Athfal (RA) se-Kecamatan Panceng Gresik Jawa Timur yang semarakkan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/10/2023).
Seluruh TK dan RA dalam naungan PGRI Kecamatan Panceng menggelar Peringatan Maulud Nabi secara serentak di lembaga masing masing dengan bermacam-macam kegiatan sesuai kearifan lokal.
Tak ketinggalan, TK Aisyiyah 35 Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng kabupaten Gresik pun ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan kegiatan menghias tumpeng mini antara ibu dan anak.
Kepala TK Aisyiyah 35 Diyana Mufidatin SPd mengatakan, sebelumnya anak anak melaksanakan shalat dhuha yang dibimbing oleh ustadzah dan dilanjutkan dengan mendengarkan kisah hidup Nabi Muhammad SAW.
“Jam 08.30 WIB, ibu dan anak secara kompak mulai menghias tumpeng mini yang sudah disiapkan ustazah dan hiasan sayuran disiapkan oleh Iwama,” katanya.
Dia menuturkan kegiatan ini salah satu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Hari ini kegiatannya adalah menghias tumpeng, anak-anak sudah bawa sayur untuk menghias?” tanyanya pada siswa.
“Sudah,” jawab siswa kompak.
Dia menjelaskan, selain mengenalkan makanan tradisional kepada anak-anak, acara ini juga untuk mengenalkan macam macam sayur.
“Tumpeng adalah makanan tradisional yang berbahan dasar beras, kemudian dimasak seperti nasi dan dicetak berbentuk kerucut. Pada aba aba 1,2,3, ibu-ibu dan anak-anak bisa mulai menghias tumpeng yang sudah dibagikan ustadzah,” terangnya.
Ramah Anak dan Lingkungan
Diyana Mufidatin menyampaikan, acara ini mengusung konsep ramah anak dan lingkungan. Acara berjalan lancar dengan dukungan Iwama dan diakhiri dengan sesi foto bersama dan makan bersama tumpeng yang sudah dihias.
Untuk mendukung tema acara ini, lanjutnya, sekolah ini pun menyediakan bank sampah uang dikelolah oleh Iwama dengan memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang, sampah organik dan nonorganik.
“Untuk mengurangi sampah plastik, warga sekolah membawa bekal makanan dan minuman dari rumah yang ditempatkan pada kotak makan dan tumbler untuk minumannya, kantin hanya menjual makanan ringan secukupnya,” ujarnya. (*)
Penulis Nurul Afianah. Editor Ichwan Arif.
Discussion about this post