Menguasai Teknologi Gigital
Menurutnya, perkembangan teknologi digital memaksa para kader agar melek dan mutlak menguasinya. Di ranah tersebut pimpinan harus meminimalkan munculnya kesenjangan antara kader yang tinggal di pelosok desa dan di perkotaan.
Di sisi lain, para kader juga dituntut harus menjadi orang yang berilmu agar mempunyai bekal analisis masalah yang terjadi di masyarakat. “Pasar bebas ideologi juga semakin membuka peluang terjadinya pertarungan narasi dari berbagai ideologi yang menuntut pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Islam,” papar dia.
Melalui media maya, lanjutnya, telah banyak beredar berbagai pemahaman dari berbagai kalangan sehigga narasi dan retorika dakwah yang dilakukan Nasyiatul Aisyiyah harus mampu menarik dan menjadi magnet khususnya bagi yang memilih narasi dari pandangan lain.
“Tantangan ini menjadi tugas bersama untuk dapat merangkul dan membuat kader lebih kritis, kreatif, komunikatif, dan dapat berkolaborasi untuk melangsungkan eksistensi di Nasyiatul Aisyiyah dan yang menjadi tantangan pertama dan utama adalah sudahkah sistem pengaderan kita sesuai dengan tujuan Nasyiatul Aisyiyah,” terangnya.
Ada tiga sistem pengaderan di Nasyiatul Aisyiyah. Pertama pengaderan formal yang wajib diikuti oleh semua anggota Nasyiatul Aisyiyah, berjenjang, dan merupakan satu rangkaian yang utuh dari sistem pengaderan Nasyiatul Aisyiyah. Yaitu Darul Arqom I, II, dan III serta Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah I dan II.
Kedua adalah pengaderan nonformal yang sifatnya pilihan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh anggota Nasyiatul Aisyiyah dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan.
Pengaderan nonformal terdiri dari Pelatihan Mubalighat Nasyiatul Aisyiyah, Pelatihan Persiapan Keluarga Sakinah Nasyiatul Aisyiyah, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Jurnalistik, dan pelatihan lain yang menunjang terciptanya kader sesuai tujuan organisasi Nasyiatul Aisyiyah.
Ketiga pengaderan informal yang sifatnya untuk menunjang pengembangan dan pelaksanaan organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tingkatan.
Di akhir sesi, ada pembagian doorprize bagi penanya yang beruntung. Penanya yang beruntung tersebut adalah Dina Auliya dari PDNA Gresik, Syarifah Mutia Septiyani dari PWNA Aceh, Ana Susilowati dari Bangil, dan Nurul Mawaridah dari Kota Pasuruan. (*)
Penulis Nurul Mawaridah Editor Mohammad Nurfatoni