Cerita KH Ahmad Dahlan Ketinggalan Kereta Api yang Berbuah Manis

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Dr HM Nurul Humaidi MAg pada Pengajian Akbar dan Pelantikan Majelis Pimpinan Cabang-Ranting Muhammadiyah Aisyiyah se-Kecamatan Karangploso di halaman Masjid Sang Surya Perumahan IKIP Tegalgondo, Ahad (5/11/2023). Cerita KH Ahmad Dahlan Ketinggalan Kereta Api yang Berbuah Manis (Nurul Hidayah/PWMU.C0

PWMU.CO – Cerita KH Ahmad Dahlan ketinggalan kereta api di Sumberpucung Malang disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Dr HM Nurul Humaidi MAg 

Dia menyampaikan pada Pengajian Akbar dan Pelantikan Majelis Pimpinan Cabang-Ranting Muhammadiyah Aisyiyah se-Kecamatan Karangploso di halaman Masjid Sang Surya Perumahan IKIP Tegalgondo, Ahad (5/11/2023).

Kegiatan yang dirangkai dengan perayaan Milad Ke-111 Muhammadiyah yang jatuh pada November ini juga dimeriahkan dengan penganugerahan pemenang lomba Festival Literasi Anak, bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis, serta donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Nurul Humaidi pada kesempatan tersebut menguraikan secara singkat sejarah Muhammadiyah di Kabupaten Malang.

“Muhammadiyah resmi berdiri pertama kali di Kabupaten Malang pada 21 Desember 1921 dengan bukti diresmikannya PCM Kepanjen. Ketua pertamanya adalah Haji Ahwan,” jelasnya.

Dia menambahkan, peristiwa itu terjadi setelah Haji Ahwan bertemu KH Ahmad Dahlan satu tahun berikutnya berdiri di Sumberpucung.

“Bermula dari kisah KH Ahmad Dahlan yang ketinggalan kereta. Kemudian tanpa sengaja bertemu dengan Haji Aspari, seorang kepala stasiun,” jelasnya.

Saat itu Aspari sedang melakukan tugasnya untuk mengecek kondisi stasiun. Malam itu dia menemukan orang asing ketinggalan kereta. Lalu diajak ke rumahnya untuk beristirahat. 

“Ternyata malah diskusi dan mendirikan Muhammadiyah di Sumberpucung,” ungkapnya.

Tiga Faktor Muhammadiyah Eksis

Selanjutnya, Nurul mendorong dan memotivasi para kader Muhammadiyah yang hadir agar bergembira dalam bermuhamamdiyah.

“Marilah bermuhamamdiyah dan beraisyiyah dengan gembira. Bagaimanapun keadaan dan posisi kita tetap bahagia. Itulah yang membuat organisasi kita berusia panjang,” ujarnya.

Dia kemudian memaparkan tiga hal yang menjadi sebab Muhammadiyah eksis hingga kini.

Pertama, sejak zaman KH Ahmad Dahlan hingga kini, dipenuhi oleh orang-orang dengan segala syukur kepada Allah SWT baik dalam kondisi nyaman dan kurang nyaman.

“Rasa-rasanya, syukur dan sabar bagi orang Muhammadiyah sudah menjadi bagian tak terpisahkan. Di penyet sana sini tetap jalan, tidak pernah lemah.”ucapnya.

Orang Muhammadiyah itu “Dijiwit jadi kulit (tumbuh kulit baru dan awet muda), dicetot jadi otot (jadi otot yang artinya tumbuh semangat baru) “Kalau pengin Muhamamdiyah mati, dijarno wae. Tidak diapa-apakan. Barulah Muhammadiyah itu akan mati,” ucapnya.

Kedua, sejak zaman KH Ahmad Dahlan hingga hari ini dipenuhi oleh orang-orang yang penuh rasa ikhlas semata-mata karena Allah.  

“Jangan bergabung karena pengin dipuji atau pengin kedudukan. Biasanya yang seperti ini tidak bakal awet. Yang ikhlaslah yang akan awet,” jelasnya.

Ketiga, sejak zaman KH Ahmad Dahlan hingga kini dipenuhi oleh orang-orang yang optimis.

“Tetap melihat ke depan dan tidak hanya membangga-banggakan masa lalu,” ujarnya.

Baca sambungan di halaman 2: Festival Literasi Anak 



Festival Literasi Anak 

Festival Literasi Anak (FLA) dimulai pada 23 September 2023 dengan kegiatan lomba menulis cerpen dan puisi untuk kategori SD dan SMP se-Malang Raya. Dilaksanakan secara daring acara ini diikuti oleh 41 peserta. 

Proses pendaftaran dan pengiriman karya dalam bentuk video dan soft file pada 23 September-25 Oktober 2023. Penjuriannya dilaksanakan pada tanggal 25-31 Oktober 2023. FLA juga dimeriahkan dengan kegiatan baca buku dan nonton bareng (nobar) film anak.

“FLA juga dirangkai dengan kegiatan baca buku bekerja sama dengan Rumah Baca Cerdas (RBC) Malik Fajar Institute dengan menghadirkan perpustakaan keliling,” terang Sisilia Putri kader Pimpinna Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Perum IKIP Tegalgondo. 

Sementara itu pada peringatan Sumpah Pemuda dilaksanakan acara nobar kerja sama dengan bioskop keliling (bioling) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menampilkan film anak-anak.

Penampilan drumben Muhammadiyah Boarding School (MBS) SMP Muhammadiyah 6 Dau (Senammda) menandai dimulainya kegiatan pada pagi hari itu.

Kepala Desa Tegalgondo H. Usman Junaidi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Muhammadiyah.

“Terima kasih telah dilibatkan dalam kegiatan ini. Terima kasih  telah diundang untuk hadir. Semoga dengan segala kegiatan yang dihelat dapat menambah keimanan kita semua. Dengan adanya FLA semoga dapat menjadi pembelajaran baik untuk anak-anak,” ujarnya.

Ketua PCM Karangploso Heri Sulistiono memohon dukungan seluruh stakeholder untuk dapat menyukseskan program unggulan dari masing-masing ranting khususnya dan Muhammadiyah umumnya.

“Mari bergerak memajukan Muhammadiyah Karlos (sebutan untuk Karangploso). Kepada seluruh stakeholder yang ada kami memohon dukungan untuk suksesnya program unggulan dari masing-masing ranting,” jelasnya. (*)

Penulis Nurul Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version