
PWMU.CO – Guru berulang tahun bikin heboh di kelas VI-A SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Wonokromo Surabaya, Selasa (7/11/2023).
Jam istirahat kedua, setelah shalat Duhur, tiba-tiba Ketua Kelas VI-A menemui Basirun SPd guru kelasnya.
”Ustadz, anak-anak main bola di kelas dan ada juga yang bertengkar di kelas,” teriak Ketua Kelas VI-A Rusdion Muhammad Aminrazafi sambil berlari.
”Siapa yang bertengkar?” tanya Basirun SPd dengan nada tinggi.
”Ragil dan Fikri, Ustadz,” jawabnya singkat
”Lho, kamu gimana. Sebagai ketua kelas masak gak bisa melerai,” ujar guru Basirun masih dengan nada tinggi.
Selanjutnya Kaur Humas SD Musix ini dengan langkah cepat segera menuju kelas VI-A yang berada di lantai 4.
Sesampainya di depan kelas, suasana sepi. Tidak terlihat siswa sama sekali. Semua pintu ruang kelas tertutup.
Guru Basirun mempercepat langkah. Hatinya khawatir. Begitu sampai di depan pintu kelas VI-A yang tertutup itu, pintu dibukanya dengan keras. Begitu pintu terbuka. Bruakkkkk…!
”Siapa yang bermain bola dan bertengkar di kelas,” teriaknya. Tetapi tidak terlihat anak-anak bermain bola, apalagi bertengkar. Yang ada anak-anak dan para emak-emak wali murid.
Mereka berdiri berjajar di depan pintu. May Purpitasari, orangtua Raditya Putra, telah memasang kamera selularnya mengarah ke pintu dan merekam kehadiran guru Basirun.
SmartTV menyanyikan lagu ulang tahun dengan suara full. Anak-anak dengan sorak-sorai menirukan lagu itu bareng.
Di meja guru telah tersedia tumpeng nasi kuning, sedangkan di lantai yang beralaskan tikar telah tersedia beberapa boks pizza dan minuman segar.
”Kami ucapkan selamat ulang tahun, Ustadz. Semoga panjang umur dan sehat selalu,” ucap Nazifa panggilan akrab Nazifa Putri Rachma Dani sambil menyerahkan buket warna krem disambut sorak-sorai teman-temannya.
Seperti disambar petir, guru Basirun terkejut bukan kepalang. Menyaksikan tingkah anak-anak dan emak-emak di ruang kelas.
Dia baru sadar kalau dirinya sedang dikerjai murid dan orang tuanya. Rasa haru yang sangat berat membuat Basir meneteskan air mata.
”Alhamduillah, saya mengucapkan beribu terima kasih kepada anak-anakku. Juga kepada bunda yang hadir hari ini,” kata Basir terbata-bata karena tangis yang tertahan.
”Maaf Ustadz, ini semua ide anak-anak, terutama Nazifa,” ujar May, panggilan akrab May Puspitasari.
Dia bercerita, beberapa hari lalu ada teman memberi info tanggal 4 November Ustadz Basir ulang tahun. Anak-anak ingin membuat kejutan. Ternyata tanggal 4 itu hari Sabtu. Libur sekolah.
Mendengar keinginan teman-temannya, May berkomunikasi dengan para ibu wali murid rencana bikin kejutan perayaan HUT ini.
Semua setuju akan dilaksanakan hari Senin. Tapi ada yang mengingatkan hari Senin dan Kamis, Ustadz Basir berpuasa sunah.
”Mangkanyatempo hari saya kontak Ustadz Basir agar hari Selasa (7/11/2023) setelah shalat Duhur tidak ada agenda keluar sekolah,” kisah May.
”Alhamdulillah, kami berhasil membuat ustadz mewek,” seloroh Nurjana,h orang tua Muhammad Malik Ibrahim disambut gerrr… semua yang hadir
Selain seluruh siswa kelas VI-A, acara dadakan ini dihadiri oleh wali murid May Pupita Sari, Rini Dwi Rahmawati ibu Muhammad Dzul Fikri Redzy bersama neneknya, Nurjanah ibu Muhammad Malik Ibrahim, Regiana Yuda Karianti ibu Rifqi Febrian Nabil, Suudilla Isnaini Putri ibu Aisyah Kirana Qurrotaa’yun.
Di akhir acara pria yang telah berusia 58 tahun dan mengabdi sebagai guru Muhammadiyah ini diminta memotong tumpeng lalu dibagikan kepada muridnya dan orangtuanya. Guru berulang tahun, kelas jadi heboh.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto