PWMU.CO – Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengajak warga Muhammadiyah hadir di berbagai lapisan masyarakat.
Hal itu Haedar Nashir sampaikan di perayaan Milad Ke-111 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Aula Mas Mansur, Kantor PWM Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (11/11/2023).
Dalam bagian awal pidatonya dia mengingatkan pentingnya mempertahankan rasa tasamuh terhadap perbedaan pilihan politik. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah memberikan ruang bagi perbedaan pendapat sebagai bagian dari nilai-nilai organisasi.
Haedar menggambarkan peran Muhammadiyah dalam mengawal politik kebangsaan. Dia menyoroti sejumlah isu penting dan pandangan yang relevan dengan politik.
Setiap pemilihan umum lima tahunan membawa tuntutan pada Muhammadiyah untuk lebih aktif dalam politik. Ia mencatat bahwa tuntutan ini harus dijawab dengan bijak dan tanpa menyalahkan organisasi.
“Tapi kadang, menjadi sering kurang pas, ketika tuntutan itu selalu atau sering atau kadang juga itu sambil menyalahkan organisasi. Menyalahkan PP Muhammadiyah tidak proaktif atau menyalahkan apapun. Ada juga yang menyalahkan keadaan, itu selalu muncul lima tahunan, semacam demam,” ujarnya.
Ia menjelaskan konsep politik kebangsaan Muhammadiyah sebagai peran dalam membangun bangsa dan masyarakat melalui inisiatif non-politik praktis seperti dakwah, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.
“Apa yang disebut politik kebangsaan Muhammadiyah yaitu sebenarnya posisi dan peran politik Muhammadiyah yang sesuai dengan jati dirinya, sebagai ormas keagamaan yang bergerak terus membangun bangsa, membangun masyarakat, membangun negara, lewat peran-peran dirinya yang bersifat non-politik praktis, itu yang disebut dengan politik kebangsaan,” jelas Haedar.
Baca sambungan di halaan 2: Jangan Eksklusif
Discussion about this post