PWMU.CO – Doa bersama untuk Palestina disampaikan siswa SD Muhammadiyah 4 Zamzam Sukodono Sidoarjo, Jumat (17/11/2023).
Acara berlangsung di halaman sekolah diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Setelah berdoa kemudian siswa menyanyi lagu Atuna Tufuli yang populer selama perang.
Siswa kelas 3 Al-Ghifari bersemangat mengibarkan bendera Palestina di tangannya sambil menyanyikan lagu Atuna Tufuli bersama teman-temannya.
”Semoga anak-anak Palestina diberikan kekuatan hati dan tetap gembira di tengah perang,” katanya usai menyanyi.
Setelah itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Kiki Arya Wijaya, mengenalkan simbol identitas perjuangan rakyat Palestina adalah buah semangka.
Dia menjelaskan kepada siswa, buah dan gambar karikatur semangka belakangan ini banyak diberitakan dalam perang Palestina-Israel.
Semangka itu simbol mewakili bendera Palestina. Suatu kejadian Israel melarang pengibaran bendera, maka rakyat Palestina mengambar semangka sebagai gantinya.
Semangka dibelah mengandung warna hijau, putih, merah dan hitam. Warna-warna itu mewakili warna bendera Palestina.
Kemudian guru membelah buah semangka untuk menunjukkan warna-warna itu. Setelah acara selesai dilanjut makan bersama buah semangka.
”Doa bersama untuk Palestina dan makan semangka bersama ini menjadi simbol dukungan kami untuk saudara kita di Palestina,” katanya.
Kepala SD Muhammadiyah 4 Zamzam, Anas Fikri Simatupang MAP mengatakan, apel pagi dan doa bersama bentuk solidaritas kita untuk perjuangan Palestina.
Kegiatan ini, katanya, untuk menumbuhkan empati siswa terhadap tragedi kemanusiaan. ”Terus suarakan dukungan untuk Palestina dengan menyisihkan rezeki melalui donasi, menghindari produk pro Zionis,” ujarnya.
Wali murid kelas 2A, Diana, senang dengan acara doa bersama untuk Palestina. Menurut dia, kegiatannya bagus sekali. Sangat membantu anak-anak memupuk rasa syukur dan kepeduliannya terhadap bangsa lain.
”Meskipun tidak pernah bertemu dengan anak-anak dan orang Palestina tapi anak-anak merasa terketuk hatinya untuk mendoakan dan memberikan sumbangan,” ujarnya saat menjemput putranya.
Penulis Realita Tataguna CB Editor Sugeng Purwanto