PWMU.CO – Prabowo Subianto jelaskan soal stunting dalam ‘Dialog Publik Muhammadiyah bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia’ yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11/2023).
Salah satu panelis dalam dialog, Dr dr Sukadiono, mengajukan pertanyaan kepada Capres RI 2024, Prabowo Subianto, terkait masalah kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Sukadiono menyoroti disparitas pendapatan di Indonesia, dengan menyebutkan kalau kekayaan dari 4 konglomerat setara dengan 100 juta penduduk miskin di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya mengatasi kesenjangan sosial ini agar asas keadilan sosial dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.
Dalam pertanyaannya, Sukadiono membicarakan masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius. Menurutnya, meskipun angka stunting turun dari 24,4 persen (2022) menjadi 21,6 persen (2023).
Angka tersebut masih di atas standar yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization). Ia menyoroti kalau memberikan susu saat makan siang saja tidak cukup, mengingat pola makan rakyat Indonesia yang terdiri dari tiga kali makan utama dan camilan.
“Artinya ini harus ada tindakan yang betul-betul ekstrem agar angka stunting ini bisa di turunkan dan tentu yang sekarang ini kan target tahun 2024 itukan 14 persen, tetapi dengan kondisi disparitas tadi rasanya agak berat kan begitu, ini analisa saya sebagai seorang dokter, Pak Prabowo,” ujarnya.
“Nah ini yang kita lihat dan ini memang fakta di lapangan, tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi bapak kalau terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029,” imbuh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Baca sambungan di halaman 2: Stunting Dampak Kemiskinan