PWMU.CO – Tim Student Care (SC) dan Polisi Sekolah (Polsek) SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya membesuk dan mendoakan sekeluarga yang menjadi korban laka lantas di RS dr Soetomo Karangan Menjangan Surabaya, Kamis (22/11/2023).
Berita laka lantas yang melibatkan satu keluarga yang meliputi ibu, kakak dan adik yang sempat rame di Radio Surabaya media online e100 pada Ahas (19/11/2023) mengejutkan keluarga besar SD Musix. Pasalnya, salah satu korban adalah siswa SD Musix.
Pada awalnya berita dan gambar yang diterima dari salah satu wali murid yang kemudian diteruskan ke WA Grub Keluarga SD Musix, tidak ada respon, karena yang disebutkan nama korban tertera Danang, tetapi setelah dipastikan ternyata bahwa nama korban adalah Dalang, grub WA menjadi gaduh dan korba adalah benar-benar siswa SD Musix.
Kronologi laka lantas yang melibatkan Dalang Rizky Ramadhan (Dalang) Kelas VI-C, Ibu dan kakak terjadi di Darmokali arah ke Kebon Binatang Surabaya dekat Pool Bluebird, bermula dari sepada motor yang dikendalikan oleh kakak peremuan Dalang memboceng ibunya di belakang dan Dalang ada di depan.
Motor melaju ke arah selatan menuju Jalan Darmo Kali. Korban melaju tergesa-gesa, sehingga tidak menyadari ada truk tangki di depannya. Korban menabrak bagian belakang truk sehingga tersungkur.
Mendengar temanya mengalami kecelakan, siswa kelas VI-C melalui gurunya Khusnul Khotimah berencana mengadakan penggalangan dana.
“Anak-anak, untuk meringankan beban teman kita Dalang, ustadzah ingin berncana mengadakan penggalangan dana,” kata Khusnul Khotimah setelah pembiasaan shalat Dhuha.
“Berapa uang yang harus kami sumbangkan, ustadzah?” tanya Khansa Afifatuzzahra.
“Berapapun besarnya tidak kami batasi, yang penting ikhlas,” sahut Khusnul.
Gayung bersambut, ternyata penggalangan buka hanya dari kelas VI-C saja, tetapi dilakukan oleh semua kelas, mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Dalam tempo 3 hari dana yang terkumpul sebesar Rp 5.256.000. Seluruh kasil pennggalangan dana diserahkan kepada keluaga kurban.
Doa Tim Student Care
Studen Care dan Polsek adalan tim serba guna dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan sekolah, mulai dari menjaga keteriban shalat jamaah di masjid hingga penggalangan dana bencana alam. Tidak mau ketinggalan moment solidaritas terhadap teman, kedua tim ini sejak terdegar informasi ada temannya yang terkena musibah laka lantas, ingin segera berkunjung.
“Seharusnya kami ingin mengunjungi pada hari Senin sehari stelah kejadian, tetapi Dalang belum bisa dikunjungi karena masih di ruang ICU,” kata siswa Kelas VI-A Rusdion Muhammad Aminrazafi ketua tim Polsek.
Selanjutnya pihak sekolah selalu berkomunikasi dengan keluarga, setelah ada informasi sudang masuk rawat imap dua tip tersebut langsung tancap gas.
Tim SC mengenakan seragam warna putih ala kostum dokter, sisi depan tertera lambang Gen Q sedangkan sisi belakan tertulis Student Care SD Musix. Sedangkan tim Polsek berseragam Pandu HW dilengkapi rompi warna hitam, sisi depan terdapat logo Gen Q, sisi belagang tertulis iGen Q Polisi Sekolah SD Musix warna kuning keemasan.
Sebanyak tiga tim Polsek diantaranya Rusdion Muhammad Aminrazafi Kelas VI-A, Radithya Putra Adistyansyah Kelas VI-A, dan Mohammad Noval Airlangga kelas VI-C. Sedangkan tim SC diikuti oleh Gladys Xadiya Ariandi Kelas VI-A dan Mariska Kirana Rachmawati kelas V-C.
Pada jam istirahat mereka berangkat menuju RS dr Soetomo Karang Menjanagan Surabaya didampingi oleh dua guru pendaping di antaranya Anisa Herawati SPd Kaur Kesiswaan dan Khusnul Khotimah Guru Kelas VI-C. Sampai ke lpkasi tidak membutuhkan waktu lama, tetapi yang cukup memakan waktu ketika mencati tempat parkir.
Tempat Rawat Inap ada di Ruang Bedah Edelwis. Di ruang ini cukup ketat karena tidk boleh menjenguk melebihi dua orang, tetapi dengan melalui negosiasi cukup alot akhirnya tim SC dan Polsek berhadil masuk berbarengan.
“Mohon maaf Ibu, untuk menjenguk pasien tidal boleh lebih dari dua orang, ya!” tegas salah seorang petugas.
“Begini ibu, anak-anak ini adalah teman-teman pasien, mereka sangan ingin bertemu dan mendoakan, mohon izin waktunya barang dua menit jasa,” Rengek Anisa panggilan akrab Anisa Herawati. Kemudian petugas itu masuk sejenak menemui kepala ruangan
“Baik ibu, tetapi tidak boleh mengambil gambar,” saran petugas.
Di ruangan ini hanya bisa menemui Ibu dan Kakak dalang, karena dia dirawat di ruang rawan anak-anak yang tempatnya cukup jauh. Anak-anak merasa sedih melihat kondisi ibu dan kakaknya dalang, kedu korban benar-benar menyedihkan
“Bapak, ibu dan teman-teman, izinkan kami untuk mendoakan beliau!” ucap Mohammad Noval Airlangga. Setalah mendapat izin dari keluarga yang berjaga maka, Dion panggilan akrab Rusdion Muhammad Aminrazafi memimpin berdoa untuk orang sakit diikuti anggota tim yang lain.
Melihan dan mendegar siswa memcara doa degan fasih, salah seorang anggota yang mengaku saudara merasa terharu sampoi meneteskan air mata.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuan anak-anak. Semoga Allah membalas kebaikan anak-anak semua,” balas ibu Dalang sampil menahan rasa sakit di bagian lehernya.
Tidak bisa lama-lama di Ruang Adelweis anak-anak langsung menuju Ruang Sukarja tempat dirawatnya Dalang. Di rung itu dadalang tidak kalah menyedihkan, kondisi kakinya harus dioperasi karena retak tulang keringnya.
Ayah dan kakaknya yang menemani. Tidak bisa berlama Din dan teman-teman mendoakan seperti yang dilakukan terhadap ibu dan kakaknya. Setelah berdoa bersama para sahabat Gen Q berpamitan dan menyerahkan hasil penggalanga dana dari dermawan. (*)
Penulis Basirun. Editor Ichwan Arif.