Prof Abdul Mu’ti Ajak Warga Dukun Mengabarkan Nikmat Muhammadiyah; Liputan Terry Angria Putri Perdana
PWMU.CO – Prof Abdul Mu’ti hadir sebagai pembicara dalam Tabligh Akbar Resepsi Milad Ke-111 Muhammadiyah dan Milad Ke-106 Aisyiyah yang berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Mojopetung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (26/11/2023).
Acara ini dihadiri 1500 tamu, kader, dan simpatisan Muhammadiyah. Seluruh hadirin berdiri dari tempat duduk saat Abdul Mu’ti masuk ke lokasi dengan sambutan meriah dari drumben.
Prof Mu’ti memulai pembicaraannya dengan menyapa para undangan lalu bernostalgia tentang kenangannya di Dukun.
“Saya sudah beberapa kali ke Dukun. Saya pernah menginap di rumah teman Pemuda Muhammadiyah saya, Mas Firman. Malam-malam diajak ke pasar saat mati lampu, makan sate krenyes-krenyes campur debu,” ungkapnya yang kemudian disambut gelak tawa para tamu.
“Semua itu menjadi kenangan yang membuat kita senantiasa tetap membangun ikatan, tetap membangun kekeluargaan, dan inilah yang saya kira menjadi hikmah dari kita bermuhammadiyah,” lanjutnya.
Ajak Mengabarkan Nikmat
Prof Mu’ti kemudian menjelaskan bagaimana perkembangan Muhammadiyah dan Aisyiyah di umurnya yang sudah lebih dari satu abad.
“Salah satu bentuk syukur adalah tahadduts binnikmah, yakni menyampaikan atau menceritakan nikmat Allah SWT. Nikmat-nikmat yang Allah berikan pada Muhammadiyah dan Aisyiyah sangatlah besar. Lebih dari satu abad umurnya, Muhammadiyah terasa semakin kuat dan semakin luas baik dari sisi keanggotaannya maupun dari sisi jangkauan dan perluasan organisasi,” ucapnya.
Dia mengatakan di umur ke-111 ini Muhammadiyah telah memiliki struktural pimpinan wilayah di 35 provinsi di Indonesia.
“Termasuk di satu provinsi baru di Papua, yaitu Provinsi Papua Barat Daya. Di sana kita punya kampus, Unimuda Sorong, yang nantinya di situ kita juga dibangun rumah sakit ramah lingkungan dilengkapi dengan mal dan hotel. Ini mungkin yang pertama di Indonesia, karena rektornya memang sangat luar biasa, punya visi yang jauh ke depan,” jelasnya dengan bangga.
Dari 35 PWM tersebut, Muhammadiyah sekarang memiliki 457 pimpinan daerah, 3.947 pimpinan cabang, 14.670 pimpinan ranting, dan 30 pimpinan cabang istimewa yang tersebar di 30 negara dari lima benua di dunia.
“Insyaallah semua cabang dan rantingnya hidup, walaupun sebagian mungkin ada yang hidup segan mati tak mau. Tapi sebagian besarnya bergerak dinamis,” ungkapnya dengan tawa kecil.
Muhammadiyah besar melalui amal usaha di bidang pendidikan. KH Ahmad Dahlan memulai gerakan dakwah dengan mendirikan Madrasah Qismul Arqa yang kini bertransformasi menjadi Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Yogyakarta.
Baca sambungan di halaman 2: Refreshing Semangat Dakwah