PWMU.CO – Warga terkejut, seperti dengar adzan dari Makkah, Senin (18/12/2023). Suara adzan yang tidak seperti seperti biasanya itu bersumber dari Masjid At Taqwa di Dusun Kedunggalih, Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Pada Masjid yang didirikan di atas tanah wakaf seluas 353 meter persegi dari almarhum Abdul Mukti itulah Haidar Azfar Abdurrahman mengumandangkan azan Isya. Haidar ialah siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik yang sedang tinggal bersama keluarga Darsih, warga setempat yang rumahnya sekitar masjid itu.
Haidar termasuk salah satu siswa berprestasi. Terakhir, dia meraih juara III Tahfidh di ajang Festival Faqih Usman (FFU) VII 2023. Ini diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Suara merdunya mendorong warga setempat shalat berjamaah di masjid yang berada sisi timur Raudhatul Athfal (RA) Perwanida itu. Seperti kata Rom, cucu Abdul Mukti, yang ikut shalat Isya berjamaah bersama tiga guru pendamping program Live In Journey dari SD Mugeb.
“Siapa yang adzan? Kok kayak di Makkah!
Menyentuh hati,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Usai shalat Isya, dia segera keluar untuk menemui Haidar. Sayangnya Haidar sudah pulang bersama teman barunya, Sesa.
Untungnya Isamasii Romadhona, salah satu guru pendamping, sudah merekam video saat Haidar azan. Alhasil, Rom bisa melihat wajah Haidar melalui video itu.
Suara azan Haidar juga mendapat apresiasi dari Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tembelang Mahmudah. “Enak arek iku adzane. Suarane enak,” puji anak Abdul Mukti itu. Karena takjub mendengar suara adzan Haidar, Mahmudah pun ikut merekam video dari ponselnya.
Biasa Azan
Kumandang azan Haidar berawal dari permintaan Antun Wijayati, sang bunda. Pukul 18.43 WIB, pesan masuk ke ponsel guru pendamping Suci Damayanti SPd.
“Pangapunten Ustadzah, barangkali Haidar diamanahi adzan, sebab di Masjid Muhammadiyah ABR biasa diamanahi azan shalat Maghrib,” ujar Antun.
Dari pesan itulah Mesi menghampiri anak-anak yang masih duduk melingkar di pelataran masjid. Bakda Maghrib, sambil menunggu Isya, mereka mengaji bersama.
“Siapa yang mau adzan?” tanya Mesi bersambut dua anak mengacungkan tangan. Mesi pun menunjuk Haidar yang malu-malu mengacungkan tangan. Teman-teman baru dari desa setempat langsung mengarahkan Haidar ke tempat muazin biasa mengumandangkan adzan. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni