PWMU.CO – Duet Ustadz Cinta HM Restu Sugiharto dan Fikri Haikal MZ jadi pemateri utama Pengajian Ahad Pagi Masjid An-Nur Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Banyuwangi.
Ahad (31/12/2023) pukul 04.10 WIB rombongan dua dai nasional ustadz cinta HM Restu Sugiharto dari Yogyakarta dan KH Fikri Haikal MZ (putra alm. KH Zainudin MZ) dari Jakarta tiba di Masjid An-Nur. Lima belas menit kemudian adzan subuh berkumandang dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah. Imamnya HM Restu Sugiharto atau yang lebih dikenal dengan julukan ustadz cinta.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Suryani dalam sambutan pembukaan menyampaikan, kebiasaan kegiatan PAP di Masjid An-Nur Glagahagung dilaksanakan setelah shalat subuh berjamaah.
“Hal ini karena masyarakat atau jamaah di sini rata-rata adalah petani, sehingga kegiatan PAP tidak menyita aktivitas kesehariannya. Alhamdulillah sampai saat ini semua berjalan lancar dan justru para jamaah merasa senang,” ungkapnya.
Pengajian Ahad Pagi kali ini dihadiri oleh sekitar 700 jamaah. Terdiri dari pimpinan dan warga Muhammadiyah, Aisyiyah, dan dari organisasi massa lainnya seperti para warga NU.
“Maka panitia harus menyediakan terop tambahan di halaman masjid. Tidak ketinggalan Kepala Desa Glagahagung Mimin Sugiharti juga mengikuti acara hingga akhir,” paparnya.
Pemimpin Dunia Cinta Umat
PAP Masjid An-Nur Glagahagung kali ini mengambil tema Indonesia Penuh Cinta. Tausiyah pertama disampaikan oleh ustadz cinta HM Restu yang mengungkapkan bahwa salah satu bukti cinta kita kepada Rasulullah adalah dengan mengajarkan dan mempertahankan ajaran al-Quran kepada generasi-generasi pemula.
“Maka kami mohon doa restunya agar pondok Quran yang kami dirikan bisa memberikan kontribusi untuk perjuangan Islam ke depan. Yaitu lewat cita-cita kami dalam wujud perjuangan Penyemaian Benih Satu Juta Hafidh Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu KH Fikri Haikal MZ mengupas tentang keteladan kepemimpinan Rasulullah. Menurutnya, satu-satunya pemimpin dunia yang sangat mencitai rakyatnya, sangat mencintai umatnya hanyalah Nabi Muhammad SAW.
“Bukti Rasulullah sangat mencintai umatnya, pertama, Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat sederhana. Sebagai pemimpin beliau selalu mengedepankan kepentingan rakyatnya, bukan diri atau keluarganya,” jelasnya.
Di akhir hidupnya, Nabi Muhammad berpesan kepada umatnya agar jangan sampai meninggalkan shalat. “Karena yang akan ditanyakan pertama kali di yaumul hisab adalah shalat,” tuturnya.
Tepat pukul 06.15 WIB pengajian berakhir dan ditutup dengan doa oleh KH Fikri Haikal MZ. (*)
Penulis Abdul Muntholib. Editor Sugiran.
Discussion about this post