PWMU.CO – Kapten kapal berbagi pengalaman profesi pekerjaannya kepada siswa kelas IX Istanbul SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Selasa (9/1/2024).
Dalam acara Orangtua Mengajar, wali siswa dari Athria Baruna Sakti kelas IX Istanbul, Capten Imam Wahyuni MMar yang berbagi pengalaman terkait profesinya.
Pria yang sehari-hari menjadi pemandu kapal di Pelabuhan Kota Baru Kalimantan Selatan ini menyempatkan hadir di sela-sela masa liburannya. Dia bekerja dengan ketentuan 20 hari kerja di tempat dinas dan 10 hari libur di rumah.
Menyadari materi dia yang sampaikan cukup awam bagi siswa yang sedang dihadapi, dia pun mengawali materinya dengan menjelaskan tentang pemanduan.
“Pemanduan adalah kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi-pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan,” terangnya.
Dia menuturkan, petugas pandu memiliki peran penting keselamatan pelayaran dapat terwujud. “Petugas pandu itu kerjanya tidak berlayar di atas kapal. Jadi dinasnya di luar kapal tapi naik kapal juga saat memandu memarkirkan kapal,” terangnya.
Selanjutnya, pria yang sehari-hari di tempat kerjanya dipanggil Kapten Imam itu menyampaikan struktur organisasi yang ada di perkapalan. Mulai dari captain/master yang membawai tiga bidang utama yaitu deck departement, engine department, dan catering departement.
“Secara umum tugas seorang nakhoda adalah bertanggung jawab ketika mengoprasikan sebuah kapal dalam pelayaran dari pelabuhan satu menuju ke pelabuhan lainnya dengan selamat,” terangnya.
Dia menegaskan seluruh petugas yang ada di kapal memiliki peran dan fungsi yang penting di sesuai bidangnya. “Dapur, kebutuhan logistik, bisa memperkirakan perjalanan kapal sampai berapa hari jadi harus belanja, kalo perjalanan tujuh hari, dua hari sudah habis gimana?” tuturnya.
Chief Officer (mualim 1) misalnya, memiliki peran di antaranya mengatur muatan kapal, sedangkan second officer mengatur perjalanan kapal.
“Menyusun perjalanan kapal, nanti lewat mana aja, (tugasnya) second officer atau Mualim dua. Karena kalau tidak aman, kapal bisa berhenti, kandas. Jadi dia mengarahkan membuat garis yang aman, jangan sampai garisnya ngawur, nanti nggak sampai-sampai,” jelasnya.
Adapun third officer (Mualim 3), bertanggung jawab terkait alat-alat keselamatan. Imam juga menjelaskan terkait nahkoda dan juru mudi.
“Nahkoda itu bukan yang memegang kemudi ya. Juru mudi, itulah yang memegang kemudi itu, Jadi bukan nahkoda. Nah, juru mudi itu memegang nahkoda sesuai arahan nahkoda,” terangnya.
Dalam pemaparannya, dia menunjukkan sebuah video terkait bagaimana seorang pandu melaksanakan tugasnya. Pertama pandu menaiki kapal kecil untuk diantarkan menuju kapal besar yang akan dipandu berlabuh ke pelabuhan. Setelah memasuki kapal dan menyapa petugas lainnya, pandu pun menjalankan tugasnya sampai kapal benar-benar terparkir dengan aman.
“Selesai tugas parkir, tiba kembali di gedung kepanduan. Gedung kepanduan itu tempat standbynya pandu. Kebetulan saat ini saya bertugas di Kalimantan Selatan, di Pelabuhan Kota Baru,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari. Editor Ichwan Arif.