Adem Ayem Hizbul Wathan Jawa Timur, catatan Moh Ernam, Sekretaris Kwarda HW Sidoarjo dan Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda).
PWMU.CO – Ini sudah H-3, tapi masih terasa adem ayem saja. Terlalu anteng, tak ada riak apapun. Ibarat air di dalam baskom. Tenang sekali. Jangankan gelombang, pendar riak pun tak ada. Ini sulit untuk digambarkan.
Perhelatan musyawarah wilayah (Musywil) ke-5 Kwartir Wilayah (Kwarwil) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur, yang akan dilangsungkan pada 20-21 Januari 2024 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya belum ada gaungnya.
Jangankan tes ombak, yang mau tes saja tidak ada. Tinggal tiga hari lagi. Tak ada kampanye, tak ada riuh sambutan. Semua tenang. Mungkin ini wujud dari slogan Hizbul Wathan (HW), sedikit bicara banyak bekerja. Hingga seperti iklan mobil diesel zaman dulu, nyaris tak terdengar.
Tiga Kelompok Besar
Sebenarnya sudah dibentuk panitia pemilihan (Panlih) Musywil ke-5 HW Jawa Timur. Bahkan konon, panlih sudah menetapkan usulan calon tetap anggota Kwartir Wilayah (Kwarwil) untuk diusulkan kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Namun hingga hari ini belum ada bocoran, baik halus apalagi kasar.
Namun melihat sepak terjang di Hizbul Wathan Jawa Timur secara umum, para tokoh itu dibagi tiga kelompok besar. Pertama kelompok senior, yang sudah malang melintang di Kwarwil HW Jawa Timur. Kelompok kedua adalah kelompok muda, mereka yang baru masuk atau bahkan belum masuk di Kwarwil Jatim. Terakhir kelompok ketiga, yakni dari kelompok perempuan.
Dari kelompok senior ada Ramanda Muhammad Harun dari Gresik, Ramanda Fathurrahim Suhadi dari Lamongan, Ramanda Yusuf Ismail dari Kwarda Lamongan, Ramanda Yusman dari Bojonegoro, dan Ramanda Gunawan dari Blitar.
Ramanda Muhammad Harun merupakan Ketua Kwarwil saat ini. Ia masuk pelatih nasional dan dosen di Universitas Muhammadiyah Gresik. Sementara Ramanda Fatrhurrahim Suhadi merupakan ketua Kwarda Lamongan periode 2011-2016. Saat ini menjadi wakil ketua Kwarwil Jatim, juga wakil ketua pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Untuk Ramanda Yusuf Ismail merupakan ketua Kwarda Lamongan periode 2016-2023. Sementara Ramanda Yusman merupakan ketua Kwarwil Jatim periode 2011-2016. Dan terakhir Ramanda Gunawan merupakan ketua Kwarda Blitar periode 2016-2023 dan juga sebagai pelatih nasional HW.
Ramuan Ajaib
Dari golongan muda ada Ramanda Khusnul Abidin dari Pasuruan, Ramanda Dikky Syadkumullah dari Surabaya, Ramanda Aminullah Fathur Roziqi dari Lamongan, Ramanda Abdur Rohim dari Banyuwangi, Ramanda Salman Alfarisi dari Surabaya, dan Ramanda Indra Santoso dari Malang. Mereka orang-orang muda yang aktif di berbagai kegiatan HW, menjadi penyelenggara tingkat nasional dan regional, serta aktif di media sosial.
Kelompok ketiga adalah kelompok perempuan. Kelompok ini termasuk minim peminat. Hanya ada tiga orang. Mereka adalah Bunda Murni Novida Wardany dari Batu, Bunda Oktafina Darmaini Hadi dari Surabaya, dan Bunda Yulia Febrianti. Bunda Murni saat ini menjadi ketua Kwarda Batu. Bunda Oktafina merupakan aktifis HW Surabaya dan juga putri tokoh HW Jatim, Ramanda Asmara Hadi. Sedangkan Bunda Yulia merupakan wakil ketua Kwarda Banyuwangi dan kontributor PWMU.CO.
Khusus HW Jatim sepertinya perlu ramuan ajaib. Campuran dari golongan senior, muda, dan perempuan. Tokoh senior menjadi pemandu arah gerak HW Jatim. Tokoh muda menjadi pendobrak kevakuman, kemandegan, dan pembaruan di HW Jawa Timur. Sementara kelompok perempuan harus memberikan perhatian kepada isu-isu perempuan, anak, dan lansia sebagaimana usia kelompok HW yang sangat beragam.
Agenda Mendesak
Sebagai organisasi kepanduan, Hizbul Wathan harus peka dengan perkembangan kepanduan internasional. Sebagaimana diketahui, kepanduan dunia terorganisir dalam World Organization of the Scout Movement(WOSM).
Fokus WOSM saat ini mengarah pada kerelawanan, riset, pengembangan teknologi, dan life skill. Hizbul Wathan harus membagi kegiatan agar bisa mengembangkan anggotanya seiring dengan ritme kepanduan internasional. Selain itu Hizbul Wathan harus ikut berperan aktif dalam pencapaian sustainable development goals (SDGs)) terutama pada persoalan perubahan iklim dan perdamaian.
Penguasaan teknik kepanduan cukup pada tingkat Athfal dan Pengenal. Sedang tingkat Penghela dan Penuntun harus fokus pada kerelawanan, riset, pengembangan teknologi, dan life skill. Sedangkan masalah perdamaian dan lingkungan hidup harus terintegrasi dalam nafas kehidupan pandu mulai Athfal hingga Penuntun dan Pandu Senior.
Kwarwil juga harus mengaktifkan kalender tetap kegiatan tahunan, dua tahunan, dan empat tahunan. Seperti lomba pandu prestasi (LPP), jambore pandu Pengenal dan Penghela, serta pengabdian Penghela dan Penuntun.
Sesuai motonya, fastabiqul khairat. Hizbul harus menggalakkan lomba, kerja sama, dan pertolongan. Pandu Hizbul selalu siap sedia berkolaborasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam penanggulangan bencana, pendidikan kebencanaan, dan cinta lingkungan hidup.
Semoga HW Jawa Timur makin berkibar. Menjadi mercusuar dan inspirasi. Seperti slogan PWM Jatim, PW rasa PP, maka slogan Kwarwil Jatim adalah Kwarwil rasa Kwarpus. Gan batte! (*)