PWMU.CO – Nama merk itu sama seperti memberi nama anak. Harus ada filosofinya karena itu mengandung doa dan harapan.
Demikian disampaikan Ketua PDM Jember Prof Dr H Aminullah El Hady dalam acara Sosialisasi Pendaftaran Hak Cipta, Hak Paten, dan Merk di Aula Universitas Muhammadiyah Jember, Kamis (25/1/2024).
Acara ini didakan Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember bekerja sama dengan UPT Pengelolaan Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2HP2KM) Unmuh Jember.
“Pemberian nama sebuah merk itu seperti memberi nama anak,” kata Aminullah.
Karena, lanjut dia, pemberian nama pada sebuah merk jangan asal memberikan nama. Tetapi juga harus ada filosofinya.
”Jangan berpikir apalah arti sebuah nama, tapi harus dipikirkan juga arti dan makna merk yang akan menjadi produk kita,” tandasnya.
Ditegaskan, merk harus ada filosofinya, ada cita-citanya, kalau sudah besar nanti akan seperti apa. Karena ketika kita mengatakan sesuatu harus ada kesuaian kata dan makna di dalamnya.
Menurut Prof Amin, kegiatan ini butuh concern. Mungkin dulu hal seperti ini dianggap biasa saja, tapi saat ini harus diperhatikan betul karena ini berkaitan dengan kekayaan intelektual berupa hak cipta, hak paten, merek yang sangat penting untuk masa yang akan datang.
Dia mencontohkan betapa pentingnya hak paten dan merk ini pada kejadian saat pembuatan merk air minum yang diproduksi Unmuh Jember.
”Berulang kali mencari nama merk yang cocok, tapi sudah banyak yang punya duluan ketika mencoba didaftarkan, hingga akhirnya mendapatkan nama MoyaMu,” terangnya.
Banyak sekali nama-nama di sekitar kita seperti nama warung sederhana, warung murah yang masih belum didaftarkan patennya. Karena kalau sudah didaftarkan tidak akan diperbolehkan nama yang sama beredar.
”Produk dan barang yang kita punya harus legal dan sah di mata hukum.” lanjut Prof Amin. ”Tak hanya sebuah merek dagang dan produk, tetapi hasil penelitian, pembuatan karya ilmiah, ataupun buku harus didaftarkan juga,” kata guru besar Universitas Islam Negeri KHAS Jember itu.
Penulis Muhammad Fajar Al Amin Editor Sugeng Purwanto