PWMU.CO – Warga Aisyiyah Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti Pelatihan Pembuatan Batik Shibori di Mushala Ali Imron, Ahad (28/01/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Budaya, Seni, dan Olahraga (LBSO) PCA Krian pukul 08.00-11.00 ini dikuti oleh 32 simpatisan dan warga Aisyiyah. Mereka berasal dari Pimpinan Ranting Aisyiyah Krian, Katerungan, Jeruk Gamping, Watugolong, Sidomojo, Bareng Krajan, Jatikalang, dan lainnya.
Dalam pelatihan tersebut masing-masing peserta mendapat satu lembar kain shibori dan perlengkapan untuk membatiknya.
Di awal pelatihan Wakil Ketua PCA Krian yang membdangi LSBO dan PAUD Dasmen Mamik Masfufatin SPd, menceritakan tentang asal dari kata shibori. “Shibori berasal dari Jepang yang mempunyai kata kerja shiboru, yakni, teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan.”
Dia mengaku mulai jatuh cinta dengan kain shibori setelah mengikuti pelatihan 10 kali pertemuan bersama Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA) di Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sidoarjo. Bahkan dia dan keluarga juga menggunakan kain shibori untuk pakaian atau kemeja.
Di samping itu, Mamik juga menularkan ilmunya dengan memberikan pelatihan kepada anak didiknya dan hasilnya dipakai untuk seragam sekolah.
Kali ini dia menularkan ilmunya kepada ibu-ibu PCA Krian dengan mempelajari lebih dalam proses pembuatan batik shibori.
Cara Pembuatan Batik Shibori
Menurut dia, proses pembuatan batik shibori itu mudah. Bahannya mudah didapatkan dan tidak memakan waktu lama. “Maka hal ini sangat cocok menjadi pilihan bagi kaum ibu untuk belajar keterampilan dan juga dapat menjadi pilihan untuk berwirausaha,” terangnya.
Dia menjelaskan dengan gamblang cara membuat shibori. Dalam membuat kain shibori, perlengkapan yang dibutuhkan cukup sederhana di antaranya: kain primis (primisim), karet, baskom/wadah untuk pewarna, water glasses air, dan pewarna kain.
- Adapun proses pembuatan batik shibori adalah:
1. Melipat kain primis (lipatan dasar) lalu dilipat panjang dan kecil agar sesuai dengan motifnya. - 2. Setelah dilipat dalam bentuk segi empat sama kaki, segi tiga sama sisi, segi empat, jajaran genjang, dan lain-lain sesuai pola yang diinginkan, lalu diikat menggunakan karet gelang.
- Setelah itu tuangkan pewarna kain jenis remasol ke beberapa tempat/baskom (30-50 gr pewarna dicampur dengan air 1 liter) water glasses (penggunci warna) ke baskom yang sudah diberi air.
- Celupkan kain yang terikat karet tadi ke dalam larutan pewarna dengan hati-hati. Pastikan sampai meresap ke kainnya.
- Masukkan ke dalam water glasses untuk dikunci warnanya lalu diamkan beberapa menit lalu lepaskan karet yang terikat di kain.
- Angkat dan bentangkan kain dengan dua orang lalu jemur kain dengan cara dibuka/dibeber. Tidak boleh dijemur seperti menjemur pakaian agar tidak tercampur warnanya. Pastikan sampai mengering.
- Untuk hasil yang lebih baik kain bisa diperam lagi (di dalam kresek ) selama tiga jam atau lebih dan kain shibori dibilas tanpa sabun dan tanpa mesin cuci. Karena pencucian kain shibori 1-2 kali masih luntur, maka mencucinya jangan dicampur dengan pakaian lain. (*)
Penulis Aniwati Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post