PWMU.CO – Cegat istri Wali Kota Surabaya Rini Indriyani SFarm Apt wartawan cilik SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) langsung membuat wawancara dadakan.
Itu terjadi di acara Pekan Imunisasi Nasional putaran kedua di SD Musix, Rabu (21/2/2023).
Setelah meneteskan imunisasi ke beberapa anak, Rini Indriyani yang juga Ketua PKK Kota Surabaya segera meninggalkan ruang lanjut kunjungan ke Kelurahan Kebraon.
”Maaf Bunda, bisa minta waktunya sebentar,” kata Nayla Aleyda Zahra Manopo, wartawan cilik SD Musix cegat istri wali kota yang telah lama menunggu di luar kelas.
Murid kelas VI-C itu mengenakan rompi tim jurnalis SD Musix.
”Oh, iya silakan, ini tim jurnalis ya?” tanya Rini menahan langkah.
Nayla lalu memperkenalkan diri dan teman timnya: Gladys Xadiya Ariandi sebagai reporter, Diana Putri Cahaya Bintang sebagai kameramen
”Maaf Bunda, apa sih PIN itu?” tanya Nayla.
”PIN itu Pekan Imunisasi Nasional,” jawabnya.
Lalu wanita kelahiran Papua ini menjelaskan, PIN Polio khusus diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia.
”Karena kondisinya sangat genting. Polio ini jenisnya berbeda. Polio jenis ini sudah ditemukan dua penderita, yaitu di Klaten dan Madura. Mengingat Surabaya berdekatan dengan Madura, maka pelaksanaannya dilakukan serentak,” jelasnya.
”Efek polio ini bisa mengakibatkan lumpuh dan tidak bisa disembuhkan, kasihan kan,” jelasnya.
Program PIN ini, sambung dia, menyasar anak umur nol tahun hingga delapan tahun kurang satu hari.
”Jadi kalau di SD ya kelas 1 dan 2 ya,” tuturnya.
”Terima kasih atas penjelasannya, Bunda,” ujar Nayla mengakhiri wawancara.
”Ya, sama-sama. Selamat belajar dan semoga menjadi jurnalis hebat,” kata Bunda PAUD ini sambil mengangkat jempol.
Buru-buru melangkah lagi, guru-guru cegat istri wali kota juga di halaman sekolah. Minta foto bersama. Dia penuhi permintaan para guru dengan senyum.
Beda Rasa
Sebelumnya saat Ketua PKK Surabaya Rini Indriyani dan rombongannya hadir disambut buket pink yang diserahkan oleh Ghaitsa Nadwa Adzkiyah siswa kelas II-ICP dan tim Polisi Sekolah (Polsek), Student Care, dan Tim Angklung dengan lagu Ikan Dalam Kolam.
Mendengar lagu yang dipopulerkan oleh El Corona Feat Muqadam ini, Rini seketika tersenyum sambil berkata, lagu ini kesukaan wali kota.
Selesai menikmati musik angkung, sejenak menyalami pemain angklung. Kemudian melangkah ke ruang imunisasi.
Tanpa ada sambutan, acara dimulai. Peserta siswa kelas 1 dan 2 sebanyak 150 anak. Anak pertama maju.
”Bagaimana rasanya?” tanya Rini setelah meneteskan cairan imunisai sambil memberikan bingkisan.
”Kecut, Bunda,” jawab Annasya Sandrina Putri Ariesa kelas IA disambut tawa hadirin.
“Masa kecut?” ujar Rini.
Selanjunyat M. Abid Athafaris R kelas kelas IA urutan berikutnya. Anak bertubuh tambun ini tanpa ragu langsung duduk dan membuka mulutnya.
”Pinter, Abid kelas 1 ya, bagaimana rasanya?”
”Manis, Bunda,” jawab Abid sambil mengangkat kedua jempolnya.
Berikutnya dua anak langsung dipanggil.
”Waduh… kalian bestie, ya?” candanya disambut anggukan Fathimah Nabilah A. dan Faaten Syafiqo Z
”Apasih sih bestie itu?” tanyanya.
”Teman sampai tua,” jawab Fateen disambut gerrr.
Dua siswa ini ketika ditanya rasa imunisasi menjawab berbeda. Manis dan asam.
”Lho, cairannya sama, kok dirasakan berbeda-beda, ya?” kata sambil tertawa. ”Wah, pasti anak-anak habis jajan berbeda,” gumamnya.
Hadir di acara ini Kepala Dinas Pendidikan Ir Yusuf Masruh MM, Kepala Dinas Kesehatan Nanik Sukristina SKM MKes, Drg Chandra Kusuma Wardani, Camat Wonokromo Maria Agustin S STP MSi, Kepala Puskesmas Wonokromo dr Dessy, Lurah Jagir Laksmi Suproborini ST MMT, dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Ir Lukmam Rahim.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto