Aksi Bersih Sampah Pesisir Kenjeran Bukan untuk Kepentingan Sesaat

PWMU.CO – Aksi bersih sampah bukan untuk kepentingan sesaat disampaikan oleh Koordinator Bidang Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Nelly Asnifati.

Hal itu dia sampaikan saat mengikuti acara Edukasi Lingkungan dan Aksi Bersih Sampah di Kawasan Pesisir Kenjeran Surabaya yang digelar di sekitar SD Muhammadiyah 9 Sukolilo, Bulak, Kota Surabaya, Ahad (25/2/2024).  

Acara ini untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang bertema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif” bekerja sama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, LLHPB PDA Kota Surabaya, dan Peduli Sungai Surabaya (PSS).

Nelly mengatakan, aksi peduli sampah bukanlah acara simbolis yang hanya dilakukan untuk kepentingan sesaat, akan tetapi harus jadi keharusan setiap individu untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan hidup di sekitarnya.

“Kerja sama LLHPB PWA Jatim dengan Mpm PDM Surabaya, LLHPB PDA Kota Surabaya dan Komunitas Peduli Sungai Surabaya hanyalah pemrakarsa acaranya. Selanjutnya kesadaran untuk peduli dan bersih harus dibiasakan sedini mungkin dari mulai yang kecil dan dimulai dari diri sendiri di manapun berada,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua PDM Surabaya Hasan Cholis. “Aksi bersih-bersih sampah adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan sehat agar kelak generasi sesudah kita bisa menikmati keindahan lingkungan hidup yang kita jaga,” katanya.

Nelly Asnifati (kanan) dan Sumiati melakukan edukasi sebelum aksi bersih-bersih pantai Kenjeran (Tri Eko Sulistiowati/PWMU.CO)

Lembaga Peduli Sungai 

Ketua LLHPB PWA Jatim Sumiati mengatakan kegiatan ini melibatkan lembaga Peduli Sungai Surabaya (PSS) yang berkantor di Jalan Basuki Rahmat 194 untuk hasil yang maksimal. “Mereka sudah terbiasa melakukan aksi bersih-bersih pantai sehingga lebih paham medan dan sudah berpengalaman dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar bantaran sungai,” tuturnya.

Nurul Khotimah (33) dari PSS mengucapkan terima kasih kepada Aisyiyah yang sudah bekerja sama dengan lembaganya. “Ini kali kedua kolaborasi dengan kami yang telah konsisten melakukan kegiatan bersih-bersih, salah satunya dengan mengadakan pendampingan pemberdayaan masyarakat di daerah Kapas Madya di bantaran sungai. Awalnya kotor hingga jadi juara III lomba desa bersih di tahun 2018 dari Kementerian PUPR dan sudah bermitra dengan PLN,” ungkapnya.

Eli Diah (29) didampingi Nurul Khotimah diberi kesempatan untuk melakukan dinamika kelompok sebelum peserta melakukan aksi. “Silakan anak-anak dan ibunya berada di samping kanan panggung, kemudian ibu-ibu dan bapak-bapak yang tidak bawa anak bisa berada di depan saya dan yang remaja dari unsur AMM (Angkatan muda Muhammadiyah) bisa di samping kiri panggung,” ujar Nurul mengondisikan kelompok 

Setelah terbentuk tiga kelompok sesuai instruksi, masing-masing kelompok diberi sarung tangan satu per satu dan kantong plastik sampah untuk memudahkan peserta aksi memungut sampah plastik yang ada di pesisir Kenjeran.

Siswa TK Aisyiyah 19 Sukolilo Surabaya ikut bersih-bersih sekitar area pesisir Kenjeran (Tri Eko Sulistiowati/PWMU.CO)

Libatkan Siswa TK Aisyiyah 19 Sukolilo

Aksi ini juga melibatkan siswa TK Aisyiyah 19 Sukolilo bersama wali murid. Ariza Kurnaini, salah satu gurunya, mengatakan pelibatan itu dimaksudkan agar sejak dini mereka teredukasi untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Memungut sampah dan membuang sampah pada tempatnya merupakan aksi mulia yang harus dibiasakan pada siswa sejak dini. Tanpa aksi nyata tak mungkin anak memahami apa yang sudah diedukasi, maka kami mengajak siswa untuk mengambil sampah plastik yang terlihat dan berserakan di sekitar sekolah,” terangnya.

Antusias siswa terlihat dari kelincahan dan kegembiraan saat menemukan sampah plastik dan diberikan orang tuanya yang membawa karung plastik. “Ma, ini aku dapat sampah plastik lagi,” ujar Alrumi Bahrum (5) siswa TK Aisyiyah 19 pada Fitri orang tuanya serasa memasukkan sampah yang didapat ke dalam karung plastik (*)

Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version