PWMU.CO – Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) mengadakan pertemuan se Jawa Timur di Aisyiyah Training Center (ATC) Kertosari, Pasuruan, Sabtu-Ahad (24-25/2/2024).
Acara ini diadakan oleh Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur. Peserta sebanyak 71 orang terdiri dari Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA dan Ketua CMA Daerah.
Dalam pertemuan ini Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Rukmini MAP menyampaikan materi Implementasi Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dalam Kepemimpinan Profetik.
Dia menjelaskan, Islam mengajarkan kemajuan di semua aspek kehidupan. Maka Muhammadiyah berusaha mengurai sikap yang membelenggu pemahaman yang sempit dalam beragama.
Dijelaskan, ada lima karakteristik Islam berkemajuan. Pertama, berlandaskan tauhid. Kedua, bersumber pada al-Quran dan sunnah al-maqbulah. Ketiga, menghidupkan ijtihad dan tajdid. Keempat, mengembangkan wasatiyyah. Kelima, rahmatan lil alamin.
Mantan Ketua Pimpinan Daerah (PDA) Aisyiyah Kota Malang dua periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu menjelaskan, karakter pertama, tauhid dilakukan melalui beberapa tahapan.
”Salah satunya menerjemahkan keyakinan kepada amal konkret,” katanya.
Dia mengutip surat Muhammad ayat 7 menyebutkan
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
”KH Ahmad Dahlan memberi contoh tentang keyakinan jaminan Allah bagi para dai dengan melakukan amal konkret,” katanya.
Dia bercerita, Kiai Dahlan menugasi Kiai Muchtar berangkat dakwah namun beralasan tidak ada uang untuk istrinya. Maka Kiai Dahlan memberi solusi.
”Besok istrimu suruh ke sini, ambil semua kain batik ini dan hasilnya untuk belanja,” ujar Kiai Dahlan. Maka urusan belanja istrinya beres.
Dalam konteks Aisyiyah, sambung Rukmini, hendaknya memunculkan program yang berkemajuan. Filantropi hendaknya dikemas dengan cerdas sesuai kebutuhan.
”Jika saat ini banyak kasus stunting, maka Majelis Tabligh hendaknya menyampaikan kepada Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) bersinergi dengan Majelis PAUD Dasmen membuat program pencegahan stunting dengan memberikan makanan gratis kepada anak-anak di TK Aisyiyah,” katanya.
Teruskan program ini hingga ke daerah, cabang dan ranting yang memiliki TK. Jika ini dilakukan secara simultan, maka kebutuhan gizi mereka di masa golden age akan terpenuhi.
Gerakan Jumat Berkah, sambung dia, perlu dialihkan dengan memberikan makanan kepada TK.
”Jumat Berkah ke TK karena anak-anak bersemangat jika makan bersama di sekolah. Mereka ogah-ogahan kalau makan di rumah,” ujarnya menutup ceramah di pertemuan Corp Muballighat Aisyiyah.
Penulis Sunarsih Editor Sugeng Purwanto