PWMU.CO – Ranting Muhammadiyah Kampak, Desa Jegreg, Modo, Lamongan yang lokasinya berada di tengah hutan perbatasan antara Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Bojonegoro ini mampu mencuri perhatian Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Ketua PDM Lamongan Shodiqin dalam tabligh akbar dan peresmian gedung Madrasah Diniyah (Madin) Muhammadiyah Nurul Fajar Dusun Kampak mengungkapkan, walaupun Ranting Muhammadiyah ini terletak di tengah hutan, akan tetapi semangat warga Muhammadiyah begitu tinggi.
”Semangat warga Muhammadiyah disini sungguh sangat luar biasa. Mereka begitu antusias ber-Muhammadiyah dan mencintai ilmu. Itu terbukti dengan berdirinya Madin Muhammadiyah. Inilah yang dinamakan berkemajuan. Kami sangat mengapresiasinya,” ujar Shodiqin.
Hal yang sama juga di ungkap Khusnul Aqib. Anggota DPRD Jawa Timur dari PAN ini pun mengaku terharu melihat perkembangan Muhammadiyah di Dusun Kampak. Sebab, walaupun jauh dari perkotaan, akan tetapi mereka mampu mendirikan masjid yang luar biasa megah.
”Katanya pembangunan masjid ini menghabiskan dana miliaran rupiah. Semuanya dana berasal dari infaq warga yang mata pencahariannya hanya bertani. Sungguh ini semangat ibadah yang luar biasa, semoga bisa istiqomah,” ungkap Aqib sebelum penandatangan prasasti Madin Muhammadiyah Nurul Fajar.
Usai peresmian gedung, acara dilanjutkan dengan Tabligh Akbar yang menghadirkan Bupati Bojonegoro Suyoto MSi. Bupati yang akrab disapa Kang Yoto ini memberikan tiga pesan untuk masyarakat Dusun Kampak, Desa Modo yang lokasinya di tengah hutan.
Pertama, pesan Kang Yoto, jadilah masyarakat yang berfikir ke depan. Kemudian kedua, jadilah manusia yang bermanfaat. Karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama. Yang terakhir adalah ikhlas dan tulus dalam melakukan apapun. ”Insya Allah, jika kita mempunyai 3 kriteria tersebut, maka kita adalah manusia yang berkemajuan,” tuturya.
Tabligh Akbar sekaligus peresmian gedung Madrasah Diniyah Muhammadiyah Nurul Fajar ini diadakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kampak di halaman Madin Muhammadiyah Nurul Fajar, Jum’at (4/8) lalu.
(Baca juga: Klarifikasi: Tidak Benar Kemendikbud Akan Hapus Pelajaran Agama di Sekolahdan Dengan 2 Cara Pelaksanaan, Sekolah 5 Hari Memperkuat Keberadaan Madrasah Diniyah)
Ketua Pelaksana Kegiatan Abdul Hamid mengatakan, pendirian Madin ini adalah wujud dari semangat untuk memperkuat tradisi keagamaan dan keilmuan guna mewujudkan masyarakat yang berkemajuan.
”Alhamdulillah, dengan persiapan yang sederhana kami mampu menghadirkan jamaah yang diluar prediksi, yaitu mencapai 2.000 jamaah lebih. Ini membuat panitia terkejut dan sempat kuwalahan. Namun, kami bangga dan bersyukur,”ungkapnya.(hanif mu’allifah/aan)