PWMU.CO – Tadarus merdu di bus iringi keberangkatan rombongan Mugeb Schools ke Olympic Ahmad Dahlan (Olympicad) 2024 di Bandung, Selasa (5/3/2024).
Usai bertolak dari titik kumpul SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik pada pukul 17.10 WIB, rombongan memutuskan untuk mengawali perjalanan dengan tadarus al-Quran. Mereka terdiri dari 45 orang itu khusyuk menyimak bacaan al-Quran dari ponsel masing-masing.
Bus berwarna turquoise kombinasi hitam ini membawa rombongan dari empat sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik Kota Baru (GKB) Gresik.
Ada 3 guru dan 6 siswa SD Mugeb, 3 guru dan 5 siswa SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik, 4 guru dan 16 siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, serta 3 guru dan 5 siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik.
Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Haidar Azfar Abdurrahman yang duduk di bangku terdepan memulai tadarus dari juz 1 surat al-Fatihah dan al-Baqarah. Siswa kelas V ini akan mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Selanjutnya, tadarus disambung teman yang duduk di sampingnya, Favian Azka Ibrahim. Siswa kelas VI SD Mugeb ini akan mengikuti lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ).
Saat mendengar suara merdu keduanya, Koordinator Bina Prestasi Akademik Lailatul Mabadi Chaira SSi terenyuh. “Ngajinya merdu. Menurut saya, Haidar dan Azka adalah hidden gem SD Mugeb!” ujarnya.
Motivasi dan Arahan
Sebelum berangkat, mereka mendapat motivasi dan arahan dari Kepala Sekolah (KS) Spemdalas Fony Libriastuti MSi di Andalusia Hall Spemdalas. Fony berpesan agar mereka menjaga kesehatan dengan cara memperhatikan makanan maupun minuman yang akan mereka konsumsi. Sebab, kata Fony, mereka menempuh perjalanan jauh untuk berlomba.
Sejalan dengannya, KS SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi memberi pesan khusus untuk siswa SD Mugeb di lapangan Spemdalas. “Hari ini kalian menjalani pelajaran baru di Bandung,” ujarnya.
Ari, sapaan akrabnya, lantas menerangkan nantinya kalian akan menemui teman baru. “Kalian gak boleh kumpul hanya dengan sesama teman SD Mugeb. Harus cari teman dari sekolah lain, dari seluruh Indonesia. Yang penting terkoneksi, izin sama ustadzah,” tuturnya.
Ia lantas memberi tantangan, “Ustadz minta minimal kalian berkenalan dengan 25 teman baru. Banyak pasti. Lebih dari seribu anak Muhammadiyah yang akan bersilaturahmi di bandung.”
Ia juga berpesan, “Di sana makanannya juga baru meski kalian sudah kenal dengan seblak, siomay. Jangan kalap. Yang gak suka makan pedas jangan dipaksa.”
Menurutnya, ini kesempatan mereka melihat suasana baru. Jika ada hal baik yang cocok diterapkan di SD Mugeb, Ari berpesan, “Sampaikan dengan cara santun, mengedepankan akhlakul karimah.”
Terakhir, ia mengingatkan, “Barangmu tanggung jawabmu. Gak boleh menyalahkan orang lain kalau itu tanggung jawabmu. Boleh pinjam-meminjam asal sepengatahuan seizin yang punya. Bawa baju lima, pulang bawa lima juga.”
Mereka pun berdoa bersama sebelum naik bus. Para orangtua melepas keberangkatan dengan doa dan pelukan hangat maupun Salim dengan mencium tangan. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni