PWMU.CO – Workshop produksi Audiovisual-Media Konvergensi yang diselenggarakan oleh LIK PWM Jawa Timur pada Sabtu, (12/8) lalu begitu menggembirakan. Ghirah dan euforia para peserta begitu besar, seolah ingin menunjukkan bahwa mereka siap berjuang untuk Muhammadiyah dalam ranah digital.
Peserta yang awalnya terdaftar sekitar 100 orang, ternyata terus bertambah. Melihat semangat ini, Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid pun menyampaikan apresiasi pada para peserta. Tak kalah semangat dengan mereka, Nadjib sedari pagi juga sudah stand by menyambut peserta di beranda registrasi.
“Saya sangat senang dengan semangat para peserta yang terus berdatangan meskipun belum mendaftar. Sebenarnya saya selalu menyampaikan agar setiap even di Muhammadiyah sebaiknya definitif dalam administrasi, khususnya ketika mendata peserta,” ujar Nadjib ketika menyampaikan sambutan.
“Makanya tadi di depan saya bilang, yang belum terdaftar didenda. Tapi itu menunjukkan bahwa atensi para peserta sungguh luar biasa. Tidak peduli sejauh mana jarak yang ditempuh untuk mengikuti acara ini,” imbuhnya.
(Baca: Galakkan Dakwah Media, PWM Jatim Segera Dirikan Stasiun TV dan KPU Ajak Generasi Muda Muhammadiyah Terlibat Aktif Benahi Bangsa Melalui Pemilu)
Workshop diawali dengan materi yang diisi oleh Ketua MPI PP Muhammadiyah Imam Prihadiyoko. Dia menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebenarnya sudah memiliki software yang mumpuni untuk tampil tangguh di dunia digital. Muhammadiyah mampu membangun media konvergensi di era digitalisasi ini. Software ini berupa massa dan simpatisan Muhammadiyah yang tersebar di seluruh pelosok negeri bahkan mancanegara.
“PR Muhammadiyah saat ini adalah bagaimana mensinergikan dan menciptakan fasilitas pendukung untuk mewujudkan media konvergensi. Gambarannya sederhana, dari satu ORTOM di tingkat daerah saja, Muhammadiyah sudah memiliki lebih dari 100 anggota. Bayangkan saja bila semua daerah bersinergi. Belum lagi dari anggota AUM, bisa 10 juta bahkan lebih,” ujarnya.
Dia pun optimis, di masa depan Muhammadiyah bisa menciptakan platform sendiri, khususnya di sosial media. Tujuannya adalah mewarnai media sosial dengan nuansa dan visi-misi Muhammadiyah. “Hal ini yang sedang kami garap, khusus dengan tim di Menara 26,” kata Imam.
Sudah barang tentu, partisipasi Muhammadiyah dalam mewujudkan media konvergensi adalah ijtihad dakwah berkemajuan yang sekaligus mencerahkan. Di tengah perang media dan ‘sampah’ informasi yang kerap kali meresahkan publik, Muhammadiyah diharapkan mampu membawa angin segar. Muhammadiyah juga diharapkan menjadi pioneer untuk menebar manfaat bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat secara umum.
Semoga Allah memudahkan segala bentuk ikhtiar Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (Izzah Maulidah/ilmi)