PWMU.CO – Siswa SD Musix M. Zidan Al Makkah memboyong medali emas lomba Ismu in English pada OlympicAD VII di Bandung, Jumat (8/3/2024).
Zidan, siswa SD Musix kelas III ICP bergembira ketika namanya tercantum daftar masuk final pada urutan 13 dengan skor 536,25
“Alhamdulillah, saya masuk final!” seru Zidan setelah melihat namanya terpampang di papan pengumuman.
Kegembiraan ini juga dirasakan oleh Hikari Azkadina Uno pada kategori story telling berhasil masuk sesi semifinal pada urutan ke 19 dengan skor rata-rata 88, tetapi dia masih belum berhasil membawa medali.
Tidak kalah bahagianya Anisa Herawati SPd dan Puspitawati SPd sebagai guru pendamping SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya.
Sisa waktu menjelang final Ismu in English, persiapan secara intensif dilakukan guru pendamping maupun orang tua yang mendampingi sejak kehadirannya di Universitas Muhammadiyah Bandung.
Topik pada babak penyisihan The Obligation to Love Others (Kewajiban Menyayangi Sesama), sedangkan topik babak final Be a Resilient Muhammadiyah Cadre (Menjadi Kader Muhammadiyah yang Tangguh)
“Semua materi lomba telah disiapkan dan di latihka oleh Ustadzah Puspita,” ujar Dian Permatasari ibu Zidan.
Dia menjelaskan, materi yang telah disiapkan oleh gurunya selalu dibaca.
Hari-hari menentukan ‘nasib’ satu-satunya duta OlympicAD dari SD Muhammadiyah 6 Surabaya yang masuk final menjadikan tegang.
Doa dan harapan ketika Zidan memasuki ruang final menghadapi tantangan dewan juri.
Dengan dresscode setelan jas warna hitam dipadu dengan kemeja warna putih tidak lupa tanda peserta selalu dikalungkan di lehernya.
Semua materi dari dewan juri dia jawab dengan baik, walaupun ada jawaban yang kurang meyakinkan. Tetapi tidak menjadikan Zidan menjadi kecil hati di hadapan juri.
Akhirnya ketegangan menunggu hasil final terhapus beralih bahagia ketiga di papan pengumuman Zidan berhasil memboyong medali emas
“Alhamdulillah diberikan kesempatan dan pengalaman seperti ini, tambah banyak juga ilmu dan belajarnya. Insyaallah menjadi semangat untuk terus berprestasi,” kata Dian setelah Zidan menerima medali Olympicad 2024.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto