PWMU.CO – Kajian Ramadhan PWM Jatim memberikan pesan moral untuk Presiden dan Wakil Presiden terpilih diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr dr Sukadiono MM.
Sukadiono menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Kajian Ramadhan 1445 PWM Jatim bertema Menunaikan Amanat Kepemimpinan yang digelar di Aula Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (16/3/2024).
Acara ini dihadiri jajaran PWM Jawa Timur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah (PDM-PDA) se-Jatim; serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), organisasi otonom (Ortom), dan Majelis dan Lembaga PWM se-Jatim.
Menurut Sukadiono, kajian Ramadhan ini kita selenggarakan, mungkin formatnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini mohon maaf kepada rektor baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang biasanya tahun kemarin kita selenggarakan di UMM.
“Untuk tahun-tahun berikutnya agenda ini akan kita selenggarakan secara bergilir di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Jatim, yang dipaksa harus siap untuk menjadi tuan rumah,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
“Maka kalau tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Umsida, yang kita sudah mendengar laporan dari Pak Rektor Umsida Dr Hidayatulloh terkait dengan perkembangan Umsida, maka tahun depan kami berharap Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) yang menjadi tuan rumah,” tambahnya yang kembali disambut tepuk tangan hadirin.
Dia menjelaskan, gedung baru Umla hampir selesai. Insyaallah tidak lama lagi gedung baru itu akan selesai. Mudah-mudahan nanti auditorium yang lantai 10 itu bisa dijadikan untuk kajian Ramadhan PWM Jatim tahun depan.
“Maka tuan rumahnya adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan dan Umla. Jadi ini saya putuskan tidak usah menunggu rapat PWM Jatim,” ungkapnya disambut riuh tawa hadirin.
“Saya tahu aulanya insyaallah cukup besar di Umla yang gedung baru itu. Jadi gedung baru Umla itu 10 lantai. Ini luar biasa Pak Ketum Prof Haedar Nashir dan Pak Eep. Jadi Lamongan ini megilan. Megilan itu artinya luar biasa. Orang Lamongan itu berdiaspora dimana saja, termasuk Penasihat PWM Jatim Prof Achmad Jainuri itu orang Lamongan,” tambahnya.
Kedua, lanjutnya, ini mungkin kajian Ramadhan yang beriringan dengan proses penghitungan suara di KPU. Yang sebentar lagi tanggal 20 Maret 2024 akan ditetapkan oleh KPU. Kita akan tahu siapa yang ditetapkan KPU menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
“Tujuan dari kajian Ramadhan ini adalah ingin memberikan pesan-pesan moral kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk bisa menjalankan amanah kepemimpinan ini dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Dia berharap PDM se-Jatim bersabar menunggu keputusan KPU meskipun dengan berbagi macam dinamikanya. Dan dia berharap anggota PDM tidak men-share video-video yang hoax. Karena beberapa kali memperingatkan, dan tadi pagi masih ada yang nge-share video hoax.
“Kita sudah diingatkan oleh Allah dalam al-Quran Surat al-Hujurat ayat 6. Wahai orang-orang yang beriman. Jika datang kepada kamu berita dari orang-orang fasik, maka selidiki terlebih dahulu, tabayunlah. Agar kamu tidak menjustifikasi seseorang atau menimpakan musibah kepada seseorang tanpa kamu mengetahui yang sebenarnya, sehingga kamu akan menyesal di kemudian hari,” kutipnya.
“Sakjane iki wong apik, tapi bisa saja karena kita terpengaruh oleh berita-berita yang tidak benar, maka persepsi dan interpretasi kita seolah-olah mereka, kita justifikasi orang yang jelek,” pesannya.
Mudah-mudahan kita lebih berhati-hati dan kita arahkan seluruh narasumber yang hadir pada kajian Ramadhan bisa memberikan pesan-pesan moral kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Kepada Pak Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, mohon memberikan tausiah, arahan dan pesan-pesan moral kepada terutama anggota PDM se-Jatim,” pintanya. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni