PWMU.CO – Ujian Praktik Ibadah dan Kemuhammadiyahan diselenggarakan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo Jawa Timur, bagi siswa kelas XII, Senin-Selasa (25-26/3/2024) pukul 07.00-09.30 WIB.
Koordinator Praktik Ibadah Tikno SPdI mengungkapkan ujian yang merupakan agenda tahunan ini bukan hanya evaluasi akademik, tetapi juga wujud nyata dari implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut guru Al-Islam itu kegiatan ini untuk mengasah kemampuan siswa dalam melaksanakan ibadah dan memahami sejarah Muhammadiyah sekaligus membekali siswa kelas XII agar ibadah yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
“Ujian Praktik Ibadah dan Kemuhammadiyahan tidak hanya untuk penilaian tetapi juga bertujuan supaya siswa kita dapat melaksanakan ibadah salat yang sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad SAW dan sesuai putusan Tarjih Muhammadiyah,” ujarnya.
Ia menambahkan, ujian praktik ibadah meliputi membaca al-Quran, hafalan surat Juz 30, dan shalat. Siswa diuji secara individu untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam membaca al-Quran, hafalan surat Juz 30 dengan tajwid yang benar, serta melaksanakan shalat dengan gerakan dan bacaan yang tepat.
Tikno menegaskan, kegiatan ini perlu diikuti dengan sungguh-sungguh karena merupakan salah satu syarat kelulusan. “Jadi hukumnya setiap siswa wajib ikut,” tandasnya.
Terdapat tujuh penguji pada ujian praktik kali ini, Yaitu Ali Murtadlo, Drs Hasanuddin MPd, Misbach SAg MPd, Fuad Syukri Zaen MEd, Mariza Hadul Aslamiyah MPd, Nur Chasan Basri, SAg, dan Tikno, SPdI.
Tidak Sebatas Hafalan
Tikno menjelaskan ujian praktik ibadah di Smamda tidak sebatas pada hafalan dan gerakan, tetapi juga menekankan pada pemahaman dan penghayatan makna ibadah. Hal ini terlihat dari beberapa aspek penilaian, seperti kesempurnaan bacaan dan gerakan, serta kekhusyukan dalam beribadah.
“Banyak siswa yang menunjukkan peningkatan dalam hal kesempurnaan bacaan dan gerakan shalat. Namun, masih ada beberapa siswa yang perlu meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah,” imbuhnya.
Pria asli Sidoarjo itu menambahkan, ujian praktik Kemuhammadiyahan menguji pemahaman siswa tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip Muhammadiyah, serta bagaimana mereka akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ujian praktik Kemuhammadiyahan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dan prinsip Muhammadiyah kepada siswa, seperti berkemajuan, tajdid, dan amar makruf nahi mungkar,” tuturnya.
Salah satu siswa peserta ujian, Syamsudin mengatakan ujian praktik Kemuhammadiyahan ini membantunya lebih memahami sejarah dan nilai-nilai Muhammadiyah. “Ujian ini juga memotivasi saya untuk menjadi pribadi yang berkemajuan dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia. (*)
Penulis Suwidiyanti Editor Mohammad Nurfatoni