PWMU.CO – Tukang tambal ban, Pedagang Kaki Lima (PKL), tukang becak, ojek online (ojol) hingga tukang loper koran diundang buka bersama dalam puncak kegiatan Darul Arqam SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya, Selasa (2/4/2024).
Kegiatan Darul Arqam dilaksanakan sejak Senin, (25/3/2024) sampai Selasa (2/4/2024). Pelaksaannya secara begiliran berdasarkan golongan kelas. Kelas kecil terdiri kelas I dan II, kelas sedang kelas III dan IV, sedangkan kelompok besar terdiri dari kelas V dan VI.
Koordinator kegiatan bakti sosial, Nurun Naharo MPdI mengatakan, bukan hanya berbuka bersama, tetapi siswa SD Musix juga memberi uang saku lebaran kepada 100 tamu istimewa tersebut.
Selain itu, Nur sapaan Nurun Naharo, juga menjelaskan bahwa hari itu juga panitia dan siswa menyebar di beberapa titik untuk membagikan 1000 kotak nasi untuk berbuka puasa.
“Untuk mengumpulkan dana baksos, panitia melibatkan para siswa, wali murid, dan guru,” ucapnya.
Nur juga menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di bulan suci Ramadhan saja, tetapi secara rutin SD Musix punya program khusus.
“Program rutin kami adalah celengan yang dikelola Lazismukid yang dititipkan di rumah para siswa. Kemudian setiap akhir bulan celengan terssbut dibedah hasilnya dikumpulkan untuk membantu anak-anak yatim dan yang membutuhkan,” jelasnya.
Meskipun undangan buka bersama yang diberikan kepada 100 dhuafa itu pukul 17.00 WIB, tetapi pukul 16.00 WIB sudah banyak yang menunggu di pintu gerbang sekolah.
“Maaf bapak, undangan pukul 17.00 WIB. Jadi sekarang masih belum bisa masuk,” sambut koordinator sekuriti SD Musix, Imam Syafii kepada salah satu tamu. Setelah mendapat penjelasan, mereka tetap menunggu di depan pintu gerbang.
Tepat pukul 17.00 WIB, lapangan SD Musix telah dipasang terpal untuk tempat berbuka bersama atara para dhuafa, siswa, guru dan karyawan. Setelah itu, nasi kotak tertata rapi di atas terpal berwarna krem, para tamu dipersilakan masuk disusul para siswa peserta Darul Arqam berada di belakang tamu.
“Kami ucapkan selamat datang para tamu undangan di SD Musix,” sambut Munahar SHI MPd, Kepala SD Musix. Selanjutnya dia beriteraksi dengan tamu undangan untuk menunggu waktu berbuka.
“Bapak-Ibu siapa yang usianya di atas 70 tahun? yang usianya paling tua akan saya beri hadiah!” tanyanya.
Beberapa orang mengangat tangan. Kemudian dia mendatangi salah seorang wanita tua yang duduk di barisan paling depan.
“Masya Allah, ibu sudang berapa usianya?” tanya Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jawa timur itu.
“Saya tidak tahu nak,” jawab yang mengaku namanya Sumarni.
“Lho, gak tau kok ngacung, bagaiama ceritanya, ibu?” tanya Munahar penasaran.
Selanjunya, wanita yang mengenakan kebaya batik dan berbaju warna kuning itu berkisah, bahwa ketika Jepang datang di Indonesia dia sudah lahir. Meskipun usianya sudah lanjut, tetapi dia menceritakan pengalamannya masih gamblang.
“Saya masih ingat ketika saya diajak menngungsi oleh ibu saya,” Kisahnya.
“Baik, ibu mendapat hadiah dari saya, lumayan buat pijet!” seru Kepala SD Musix dua periode itu sambil menyerahkan dua lembar uang puluhan ribu baru.
Selanjutnya dia menanyakan di antara para dhuafa yang rumahnya paling jauh. Ada tiga bapak-bapak yang angkat tangan. Mereka mengaku dari Lumajang, Jember, dan Ponorogo. Karena ketiga-tiganya berasal dari tempat yang jauh, maka ketiganya mendapat hadiah yang sama.
“Baiklah bapak ibu, sebentar lagi adzan Maghrib akan segera dikumandangkan. Kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya, semoga bapak-ibu yang hadir diberikan kesehatan, panjang umur dan keberkahan hidup,” katanya menutup acaranya.
Suara adzan berkumandang, para undangan dan peserta Darul Arqam bersama-sama membaca doa berbuka puasa dipandu oleh Ilham Zaidan Ar Robbani siswa kelas V-C.
Setelah mereka membatalkan puasa dengan menikmati takjil dan nasi kotak, para undangan dipersilahkan meninggalkan tempat. Setiap tamu undangan mendapat uang saku untuk lebaran. (*)
Penulis Basirun Editor Nely Izzatul