Saat 21 Anak Yatim Kampung Nelayan Belanja di Toko Sembako ‘Milik Mu’; Oleh Tri Eko Sulistiowati
PWMU.CO – Berbekal uang di amplop pemberian Yayasan Avicenna Berkah, 21 anak yatim dan 6 dhuafa berbelanja di Toko Sembako Milik Mu, salah satu amal usaha Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sukolilo, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Ahad (7/4/2024).
Berbagai jajanan pembatal puasa yang tersedia di toko mulai dari makanan ringan hingga minuman dan ice cream tak lepas dari buruan mereka. Ruang demi ruang yang berisi berbagai produk mereka jelajahi.
Laily Maghfiratul, sang penjaga toko dengan ramah melayani mereka satu per satu di meja kasirnya sambil sesekali melempar senyum. Penglihatannya tetap fokus pada alat hitung yang ada di tangannya sehingga anak-anak tak harus mengantre lama dengan suasana gembira.
Hadir di toko sembako Milik Mu, Ketua PRM Sukolilo Mas Wasis Hendro Raharjo, Sekretaris PRM Moh Hendra Darmawan, dan Ketua Majelis Ekonomi PRM Sukolilo Cabang Bulak Rudi Hartono. Mereka ikut menyambut kedatangan anak-anak yatim kampung nelayan yang berdomisili di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya.
AUM Baru PRM Sukolilo
Amal usaha Muhammadiyah (AUM) PRM Sukolilo yang sudah ada dan dikembangkan adalah kos-kosan, lembaga pendidikan sekolah dasar dan lahan parkir seluas 10X30 meter persegi. Namun hal itu tak membuat PRM Sukolilo berhenti berinovasi sehingga terwujudlah toko sembako yang diberi nama Milik Mu. Lokasinya di Sukolilo 1A Nomor 1 atau di lahan SD Muhammadiyah 9 yang lama.
Mas Wasis Hendro Raharjo menjelaskan, pendirian toko sembako ini terinspirasi ide untuk menguatkan perekonomian ranting. “Sebelum kita melangkah untuk program-program yang lainnya karena semua program itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk kemaslahatan umat oleh karena itu kita kuatkan dulu ke perekonomian kita terutama di majelis ekonomi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, “Usaha parkiran sama kos-kosan itu cuma mengandalkan pemasukan tiap tahun tetapi kalau toko sembako ini adalah penghasilan yang tidak terbatas—kalau memang sudah maju dan banyak penghasilan. Insyaallah akan kita kembangkan lebih besar lagi,” tambah dia.
Sejak dibuka pada tanggal 31 Maret 2024 hingga hari ini omset kotor per hari sudah mencapai angka tiga jutaan rupiah. “Ke depan semoga toko Milik Mu bisa memberikan manfaat pada masyarakat khususnya untuk masyarakat Muhammadiyah,” tambah Hendra Darmawan.
Hal senada disampaikan oleh Rudi Hartono. “Harapan kami AUM ini bisa diteruskan oleh kader-kader selanjutnya dengan kinerja yang luar biasa. Tentunya dengan maksud dan tujuan dari umat kembali ke umat, Milik Mu milik kita semua,” ungkapnya (*)
Editor Mohammad Nurfatoni