PWMU.CO – Guru dan siswa saling memaafkan di Syawalan Idul Fitri 1445. Lokasinya di lapangan SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik, Jumat pagi (19/4/2024).
Di bawah sinar matahari yang cerah, seluruh siswa Spemutu berjumlah 217 siswa dan 36 orang guru tertib dan kompak mengikuti apel pagi Syawalan Lebaran. Mereka menggunakan busana muslim.
Ini sebagai simbol kegiatan perdana sekolah setelah libur panjang lebaran Idul Fitri. Pembacaan ayat suci al-Quran oleh Farihah Salwa Yuniar kelas VIII C mengawali pertemuan itu.
Selanjutnya mereka menyimak kultum oleh Ustadz Wakiya SAg. Wakiya mengawali dengan mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minkum minal aidzin walfaidzin. Mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh peserta apel.” Serentak dibalas oleh seluruh peserta apel dengan ucapan taqabbal ya karim.
Kemudian, ia menukil sebuah hadist riwayat Abu Hurairah Ra: “Saat Nabi Muhammad SAW naik mimbar kemudian berkata, ‘Amin, Amin, Amin.’ Ditanyakan kepadanya, “Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?”
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Jibril datang kepadaku, dia berkata, ‘Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan ‘Amin’ maka aku pun mengucapkan Amin.”
“Adapun makna dari hadits di atas, pada momen Ramadhan, Allah membuka pintu ampunan dosa seluas-luasnya. Ibadah puasa dan ibadah di malam hari yang dilakukan dengan penuh keimanan menjadi faktor utama pengampunan dosa,” terangnya.
Ia juga mengutip sabda Rasulullah SAW dari Hadist riwayat Bukhari dan Muslim, “Barang siapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
“Oleh karena itu, pada momen pagi hari yang ceria ini mari kita saling memaafkan ya anak-anak. Apabila bapak ibu guru punya salah baik sengaja maupun tidak mohon keikhlasan untuk dimaafkan. Begitu pun juga sebaliknya jika kalian ada salah baik sengaja maupun tidak segeralah untuk meminta maaf,” tuturnya.
“Kemudian saling memaafkan antar sesama teman. Tidak dipungkiri, selama bersekolah pasti kalian pernah saling menyakiti antar sesama. Oleh karena itu, pada momen kali ini silakan kalian saling bermaaf-maafan. Semoga Allah SWT menghapus segala dosa-dosa yang kita perbuat,” tutupnya.
Setelah doa oleh Ustadz H Machfudl Asrofi SAg MSi menutup pertemuan itu, para guru membuat formasi setengah lingkaran. Para siswa pun turut saling bermaaf-maafan.
Achmad Haris Al Byhaqqi kelas IX A mengungkapkan rasa syukurnya. “Bisa bermaaf-maafan dengan teman semuanya dan juga bapak ibu guru,” ungkapnya.
Hal yang sama juga Citra Nur Aini dari kelas IX C sampaikan. “Semoga di acara Syawalan ini semua dosa baik yang sengaja maupun tidak sengaja bisa terhapus, kembali ke fitri,” ujarnya. (*)
Kontributor Bening Satria Prawita Diharja Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni