PWMU.CO – Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Panceng mengadakan Ujian Kemuhammadiyahan di Perguruan Muhammadiyah Pantenan, Sabtu (20/4/2024).
Peserta Ujian Kemuhammadiyahan ini ialah siswa madrasah dan sekolah. Dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada MI Muhammadiyah (MIM) 1 Pantenan, MIM 2 Campurejo, MIM 3 Wotan, MIM 4 Doudo, dan MIM 5 Banyutengah.
Kemudian dari jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) ada MTs Muhammadiyah 7 Pantenan, MTsM 6 Banyutengah, MTsM 9 Wotan. Adapun dari jenjang Madrasah Aliyah (MA) ada MA Muhammadiyah Banyutengah dan SMA Muhammadiyah Pantenan.
Sebelum ujian, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ada upacara pembukaan. Para peserta lanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Sang Surya dengan Dirijen Ridaning Majwin.
Mewakili Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pantenan, Faqih Usman menyampaikan sambutan. “Kami sebagai tuan rumah memohon maaf jika fasilitas yang kita siapkan belum memenuhi harapan peserta ujian Kemuhammadiyahan hari ini,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Gresik itu juga menyampaikan perkembangan perguruan Muhammadiyah Pantenan. “Majelis Dikdasmen PRM Pantenan sejak satu tahun kemarin sudah merintis pondok pesantren yang diberi nama Ahlul Quran,” ungkapnya.
“Mulai dari makan, asrama, dan SPP gratis. Mungkin dari Bapak atau Ibu yang mempunyai tetangga dan keluarga mau melanjutkan ke pondok pesantren bisa di daftarkan ke Pondok Ahlul Quran,” harapnya.
Apresiasi
Selanjutnya, giliran Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng Mushlihan menyampaikan sambutan. Dia menyampaikan, baru kali ini mengetahui ujian Kemuhammadiyahan berlangsung secara bersamaan mulai dari MI, MTs dan SMA/MA Muhammadiyah.
“Karena selama ini saya belum pernah melihat ujian Kemuhammadiyahan bisa dilaksanakan secara bersama selain di kecamatan Panceng, termasuk di kabupaten Lamongan sendiri belum pernah saya lihat,” terangnya.
Oleh karena itu, Pengawas Guru PAI Kabupaten Lamongan itu mengapresiasi, “Hal seperti ini adalah kebiasaan yang bagus dan saya sangat mengapresiasi sekali. Maka tradisi seperti ini harus dilanjutkan,” jelasnya.
Selain itu, ia menegaskan, mata pelajaran Kemuhammadiyahan merupakan ruh persyarikatan. “Semoga dengan adanya ujian Kemuhammadiyahan bersama ini bisa menjadikan efek bagus bagi siswa di kemudian hari,” harapnya.
Sebab ketika anak-anak itu sudah lulus dari sekolah atau madrasahnya, mereka akan terkesan dengan kegiatan seperti ini. “Oh ya saya dulu pernah ujian Kemuhammadiyahan di Perguruan Pantenan, ya,” kata Mushlihan.
Menutup sambutannya, atas nama Majelis Dikdasmen dan PNF, Mushlihan mengucapkan terima kasih kepada Perguruan Muhammadiyah Pantenan yang membantu untuk menyiapkan tempat dan fasilitas lainnya. Sehingga ujian Kemuhammadiyahan secara bersama ini berjalan dengan lancar.
Akhlak Mulia
Wakil Ketua PCM Panceng Syuhada secara resmi membuka ujian Kemuhammadiyahan bersama di Perguruan Pantenan. Sebelum itu, dia memberi pesan kepada peserta ujian agar mereka siap menjadi kader militan yang berakhlak mulia sebagai bahan untuk melanjutkan kepemimpinan masa depan.
“Anak-anakku yang saya banggakan, 15 atau 20 tahun ke depan, kalian akan memimpin Indonesia menggantikan pemimpin yang sekarang sudah mulai lanjut usianya. Siapkah anak-anak menggantikan mereka?” tanya Syuhada kepada semua siswa.
“Siap!” jawab mereka secara serempak.
“Maka kedepankan akhlak mulia, sebab Indonesia ini akan rusak jika dipimpin oleh orang yang berakhlak buruk. Maka anak-anak wajib mengedepankan akhlak tersebut. Sebab akhlak itu di atas ilmu,” tandasnya.
Selesai upacara pembukaan, sebelum peserta ujian masuk ke ruang ujian masing-masing, mereka halalbihalal. Mereka saling bersalaman sebagai tanda saling memaafkan. (*)
Penulis Nurkhan Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni