PWMU.CO – Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia mengadakan Program Moneywise: Entrepreneurship di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Selasa (23/4/2024).
Program entrepreneurship ini diikuti 80 perwakilan siswa kelas XI SMA Muhi, sebutan sekolah itu.
Kegiatan ini dilaksanakan di Grha As-Sakinah SMA Muhi mulai pukul 08.00 WIB.
Kepala SMA Muhi Drs Herynugroho MPd didampingi oleh Wakasek Humas Marini Amalia Octavianti MPd menyambut tamu Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia terdiri Hezlina binti Mohd Hashim, dosen pembimbing dan Qalam Arif, Ketua Program Moneywise.
”Terima kasih atas kesediaan UTP Malaysia berbagi pengalaman dan ilmunya bersama siswa SMA Muhi,” katanya.
Herynugroho menyatakan, kegiatan ini penting bagi siswa menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat dan dinamis. Pelajar dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
”Mengingat cita-cita besar bangsa ini yang ingin mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat pada 100 tahun usia kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Hezlina binti Mohd Hashim memaparkan alasannya memilih Yogyakarta sebagai tujuan kegiatan ini. Provinsi DI Yogyakarta dikenal sebagai provinsi miskin namun paling bahagia di Pulau Jawa. Karena budaya warganya dikenal dengan sebutan nrimo yang berarti menerima secara terbuka.
”Hal ini telah mendorong masyarakat untuk tidak berusaha meningkatkan status keuangan mereka. Oleh karena itu, sangat penting mengekspos dan mendidik remaja melalui berbagai pendekatan mengenai kewirausahaan,” katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2022 mengungkap angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,83 persen dari total 208,54 juta penduduk.
Sebanyak 14 persen pengangguran adalah lulusan perguruan tinggi dengan gelar diploma dan sarjana (S1).
”Dengan memperkenalkan kewirausahaan, maka lulusan dapat langsung memasuki dunia kerja dengan memulai bisnis dan meningkatkan kesempatan kerja komunitas,” papar Hezlina binti Mohd Hashim.
Ada tiga materi yang disampaikan melalui tiga sesi acara. Sesi pertama pukul 10.00-12.00 tentang Bussines Model Canvas.
Dijelaskan, Business Model Canvas (BMC) adalah alat manajemen strategis untuk mendefinisikan serta mengomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah.
”BMC berbentuk dokumen satu halaman yang bekerja melalui elemen fundamental bisnis atau produk, serta menyusun ide dengan cara yang koheren,” katanya.
Sesi kedua pukul 13.00-15.00 tentang Creative Business Pitching. Pitching dapat diartikan sebagai presentasi bisnis kepada investor yang potensial.
Pitching dilakukan karena adanya kebutuhan akan sumber daya, dalam arti luas pitch tidak melulu hanya berkaitan dengan mendapatkan sumber pendanaan untuk usahanya.
Selain sumber dana, pitching juga biasa dilakukan untuk menjalin relasi yang potensial, mendapatkan pandangan-pandangan dan masukan yang berarti untuk perkembangan produk, dan melatih soft skill dalam berbicara menyampaikan ide dan pertumbuhan bisnisnya.
Materi ketiga pukul 15.00-17.00 adalah Life Monopoly Simulation. Materi ini lebih menitikberatkan kepada bagaimana kita merencanakan keuangan dengan tepat.
Pada sesi ini peserta pelatihan juga diminta merencanakan bisnis dan rencana tindak lanjut setelah mengikuti acara ini.
Penulis Yusron Ardi Darmawan Editor Sugeng Purwanto