PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah Sidoarjo belajar singkat ke Malaysia melalui kegiatan Student Immersion 2024, Selasa-Jumat (23-26/4/2024).
Sebanyak 58 peserta Student Immersion 2024 berkumpul di Bandara Internasional Juanda Terminal 2 pukul 03.00 untuk proses imigrasi dan check in, Selasa (23/4/2024).
Pukul 05.10 rombongan yang terdiri dari 47 siswa dan 11 guru pendamping dari sembilan sekolah SD Muhammadiyah se Kabupaten Sidoarjo ini terbang bersama pesawat Air Asia ke Kuala Lumpur.
Pukul 08.40 tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan selamat.
Peserta berasal dari 13 siswa dan 1 kepala sekolah dan 1 guru pendamping dari SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage.
12 siswa dan 1 kepala sekolah dan 1 guru pendamping dari SD Muhammadiyah 1 Krian.
6 siswa dan 1 kepala sekolah pendamping dari SD Muhammadiyah 2 Krian.
3 siswa dan 1 kepala sekolah pendamping dari SD Muhammadiyah 1 Krembung.
2 siswa dan 1 kepala sekolah pendamping dari SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
5 siswa dan 1 kepala sekolah pendamping dari SD Muhammadiyah 2 Tulangan.
1 siswa dari SD Muhammadiyah 1 Ngaban.
3 siswa dari SD Muhammadiyah 11 Randegan dan 1 kepala sekolah pendamping,
2 siswa dan 1 kepala sekolah dari SD Muhammadiyah 1 Sedati.
1 kepala sekolah dari SD Muhammadiyah Labschool 1 Candi.
Kegiatan ini di koordinatori oleh Foskam (Forum Silaturrahim dan Komunikasi SD-MI Muhammadiyah) Sidoarjo.
Ketua Foskam SD-MI Sidoarjo Nanang yang juga Kepala SD Muhammadiyah 2 Krian berharap dengan kegiatan Student Immersion ini antar sekolah ini bisa sinergi.
”Antar siswa SD Muhammadiyah bisa saling mengenal dan tumbuh empati saling support antar sekolah untuk sama-sama tumbuh dan berkembang semakin maju,” katanya.
Dia menjelaskan, Student Immersion 2024 mengenalkan siswa Muhammadiyah suasana belajar, kultur pendidikan, serta kebiasaan masyarakat Malaysia.
”Pendidikan di zaman now tidak lepas dari bagaimana ‘mengenal dunia’. Anak-anak dilatih mengetahui dan mengalami sendiri bagaimana pendidikan di luar negeri,” tuturnya.
Ovie guru pendamping dari SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage mengatakan, Student Immersion ini sangat baik karena lebih efektif untuk siswa langsung praktik menggunakan Bahasa Inggris dan Melayu.
”Siswa ikut belajar di sekolah Kuala Lumpur Malaysia. Siswa juga bisa langsung mengamati budaya dan lingkungan di sini,” katanya.
Damaris Kayla Widagdo siswa SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage kelas 4 senang karena dapat pengalaman menyenangkan di bandara saat proses imigrasi dan check in.
Kayla juga menyampaikan ini pengalaman pertama naik pesawat.
Penulis Sonah Editor Sugeng Purwanto