PWMU.CO – Sekretaris PDM Gresik bersama Spemutu dukung Palestina. Kalimat takbir lantang Yusuf Diachmad Sabri ST MBA, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik teriakkan.
Seluruh siswa dan guru beserta karyawan SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik mengikutinya. Suara mereka kompak menggema di lapangan sekolah yang terletak di Jalan KH Kholil No 90 Gresik Jawa Timur itu.
Di tengah terik matahari, dengan semangat berkobar-kobar, Sabri berorasi tentang dukungan kemerdekaan Palestina dengan. Pria dengan lukisan bendera Palestina di pipi kanannya itu lantas menukil hadist berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ االلهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِهِ مَاتَعَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan (Muttafaq ‘alaih).”
“Anak-anak dan Bapak Ibu guru serta karyawan Spemutu, hari ini kita berdiri di sini sebagai bentuk kepedulian warga Muslim kepada Palestina yang porak-poranda di bombardir oleh Israel,” ujarnya.
Sabri pun mengajak mereka bersyukur, sampai hari ini, panas terik yang mereka alami masih lebih baik daripada panas terik yang warga Palestina alami di sana. “Di bawah dentuman bom, rentetan tembakan senjata dari tentara Israel, mereka di sana hidup tak berdaya melawan Zionis Yahudi,” imbuhnya.
Kemudian, Sabri mengajak mendoakan sama-sama agar penderitaan warga Palestina dapat segera berakhir dengan berujung perdamaian di sana. “Dan warga Palestina dapat hidup normal kembali seperti sedia kala,” tuturnya.
Imbauan menyelenggarakan aksi bela Palestina palestina dan mengutuk Israel pada Selasa (7/5/2024) ini merupakan respon dari instruksi Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Surat itu tersebar kepada Kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seluruh Indonesia untuk menanggapi agresi militer Israel kepada Palestina yang belum berakhir.
Aksi dukung Palestina ini diikuti 217 siswa kelas VII, VIII, dan IX serta 36 guru dan karyawan Spemutu.
Teatrikal Bakar Bendera
Pada aksi pagi itu, ada pula pembacaan puisi Dukung Palestina oleh Sulistyaningsih MPd dan Beny Firmansyah SPd, orasi oleh Rosyidul Arifibillah SPi SPd dan Machfudl Asyrofi SAg MSi dan teatrikal pembakaran bendera Israel sebagai bentuk protes keras tindakan militer Israel terhadap warga Palestina.
Machfudl Asyrofi SAg MSi dalam orasinya di depan anak-anak juga mengutuk tindakan Zionis. Ia mengingatkan, “Dukungan dari sesama Muslimlah yang dapat membantu saudara muslim Palestina lepas dari cengkeraman Yahudi.”
Pun juga demikian dengan Rosyidul Arifibillah SPi SPd. Dalam orasinya, ia menyebutkan, “Antek-antek Yahudi harus dibumihanguskan dari muka bumi agar Palestina segera damai dan bebas dari penjajahan!”
Mas Amelia Nur Fadilah Ichsan Ramadhani, siswi kelas IX D, menyatakan, “Saya sangat kagum dengan aksi bela Palestina ini. Bagi saya, ini merupakan pelajaran untuk mensupport dan mensyukuri keadaan kami yang ada di Indonesia.”
“Mungkin pelajar di Palestina sana tidak bisa belajar dengan baik karena setiap hari di bom oleh tentara Israel dan buku pelajarannya hangus dibakar. Saya dan teman-teman mendoakan agar Palestina segera damai dan penjajah Israel atas Palestina segera berakhir,” harapnya. (*)
Kontributor Bening Satria Prawita Diharja Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni