PWMU.CO – Kisah di balik penampilan tim angklung SD Musix yang bikin kagum peserta Rakerwil II Majelis Tabligh PWM Jatim, Kamis (23/5/24).
Tim angklung SD Muhammadiyah 6 Gadung (Musix) Surabaya bikin kagum peserta Rakerwil II Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Sebanyak 27 anggota tim unjuk kebolehan memainkan alat musik asal Sunda itu di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jatim.
Informasi yang diterima sebelumnya, tim akan tampil pukul 08.00, sehingga pada 06.00 anak-anak sudah hadir di sekolah. Bahkan, ada ada yang datang pukul 05.00
“Rumah saya jauh ustadz, saya tidak mau terlambat,” kata Alivia Friska Prangsubakat kelas VI-A. Dia kemudian menambahkan, bahwa sudah ada janji dengan teman-teman lain untuk rias di sekolah.
Bagi anggota tim yang yang rumahnya dekat juga harus sampai di sekolah pukul 06.30, karena perlu riasan dan make up supaya bisa tampil sempurna
Tepat pukul 07.30 anggota tim sebanyak 27 siswa sudah lengkap. Mereka mengenakan busana serba hitam. Bagi peserta perempuan dilengkapi kerudung warga krem.
Tidak butuh banyak waktu, kurang lebih 15 menit sudah sampai lokasi. Di sana, suasana masih sepi, belum ada peserta yang memasuki ruangan.
“Lho, ustadz, kok masih sepi, jam berapa kita tampil?” tanya Alexandra Kiara, siswa kelas VI-A.
Salah satu pendamping berusaha mencari infomasi tampilnya tim. “Kita nanti akan tampil pukul 09.00, karena para pesertanya banyak dari luar kota,” jelas Syamsul Jari, pelatih tim Angklung SD Musix.
Disambut Antusias
Tepat pukul 08.50 pra acara dimulai, MC telah memanggil tim Angklung SD Musix untuk tampil. Dengan langkah pasti, anak-anak yang telah berkali-kali manggung ini berjalan sambil memeluk alat musik tradisionalnya.
Tiga lagu dibawakan untuk menghibur para peserta raker yang berasal dari berbagai daerah ini. Lagu pertama “Merah Putih” ciptaan Gombloh. Kemudian lagu kedua “Ikan dalam Kolam”, lalu yang terakhir “Si Gulempong”, lagu daerah Batak dan “Kicir-Kicir” dari Jakarta, yang dibawakan secara medley.
Tepuk tangan dan antusias para hadirin luar biasa, tidak sedikit yang harus berdiri untuk megabadikan momen ini dengan video dan foto perangkat selulernya.
Penampilan tiga lagu yang dibawakan anak-anak ini mencuri perhatian, sehingga tanpa terasa tampilannya sudah selesai.
Ketika tim turun dari panggung, salah seorang peserta yang duduk di kursi depan lari mendekati barisan anak-anak.
“Adik-adik tunggu dulu ya, saya minta kenangan dari kalian,” seru Budi, salah seorang peserta Rakerwil dari Ngawi. Sejurus kemudiam, dia mengambil tempat pas di tengah-tengah panggung untuk berfoto. (*)
Penulis Basirun. Editor Darul Setiawan.