PWMU.CO – Beragam mading (majalah dinding) ditampilkan siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik, Jawa Timur, di ujian skill learning yang berlangsung Jumat (7/6/2024).
Ada mading lapangan basket yang dipresentasikan oleh kelompok 1, mading berkonsep kantin yang dibuat oleh kelompok 2, mading berkonsep ruang perpustakaan yang dibuat oleh kelompok 3, dan mading berkonsep ruang laboratorium komputer oleh kelompok 4.
Secara perlahan dan penuh keseriusan, kelompok 1 mempresentasikan mading tiga dimensi yang terbuat dari bahan daur ulang. Satu persatu siswa yang terdiri dari Hanum Aisyawa Yulidiono, Aisyah Qothrunnada, Fairus Jasmin Khairunnisa, Farihah Salwa Yuniar, Ibrahim Ridho Hasan dan Muhammad Prayoga Sejati menjelaskan dengan runtut kepada penguji proses pembuatan mading berkonsep lapangan basket.
“Mading tiga dimensi berkonsep lapangan basket ini kami buat berlatar belakang banyaknya siswa yang mengikuti ekstrakulikuler basket. Selain itu, Mading ini juga dapat digunakan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenalkan ekstrakurikuler basket kepada siswa baru pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Spemutu,” buka Hanum Aisyawa Yuldiono.
“Kemudian, dalam proses pembuatan mading tiga dimensi ini kami menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan bahan daur ulang seperti triplek, kardus bekas botol plastik bekas dan beberapa bahan lainnya seperti lem tembak, cat, spidol serta tusuk gigi,” jelas Fairus Jasmin Khairunnisa.
“Selanjutnya kami mengaplikasikan beberapa action figur yang kami tancapkan menggunakan tusuk gigi agar dapat berdiri di atas lapangan. Tak lupa mencantumkan literasi tentang basket seperti penemu basket, asal negara basket dan beberapa informasi tentang peraturan bermain bola basket yang kami tempatkan berada di samping lapangan,” tutup Aisyah Qothrunnada.
Kepada PWMU.CO, Wali Kelas VIII C Maflakha SS yang mendampingi di dalam kelas lega mendengar satu persatu siswanya berhasil mempresentasikan hasil Mading tiga dimensi di depan juri.
“Senang rasanya anak-anak dapat mempresentasikan karya mereka. Selain mading lapangan basket, ada juga mading berkonsep kantin, mading berkonsep ruang perpustakaan, dan yang terakhir mading berkonsep ruang laboratorium komputer. Semuanya keren ide kreatif-nya,” terang guru Bahasa Inggris ini.
“Harapan saya sebagai walas, ide kreatif mereka berkembang luas sehingga tidak lagi out of the box saja namun jadi no box lagi alias unlimited ide kreatif nya,” ucapnya.
Jadi Kegiatan Penutup Asesmen Akhir Semester Genap
Uji skill learning bertema mading ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII. Ada 65 siswa peserta didik terbagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing mempresentasikan tema yang sudah ditentukan oleh walas di depan penguji.
Wali Kelas VIII B, Evi Octavia SPd, menerangkan, dalam pembuatan mading di kelasnya, ia merasa beberapa anak mempunyai kreativitas tersendiri dalam memasukkan konten dan isi.
“Secara keseluruhan mading yang dibuat sangat berbobot dari segi konten dan isi literasinya. Namun secara eksekusi beberapa siswa masih ada yang belum lancar dalam mempresentasikan. Untuk keseluruhan, saya mengapresiasi apa yang sudah anak-anak buat dan presentasikan di depan penguji,” ujar guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) ini.
Hal yang sama di utarakan juga oleh Tri Wahyuningsih SPd, Wali Kelas VIII A.
“Dengan adanya uji skill learning ini menjadi bahan evaluasi dalam proses pembelajaran siswa kami. Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang, menarik kita lihat perkembangan kreativitas anak-anak ke depan,” ungkapnya.
Asesmen Akhir Semester Genap kelas VIII ini berlangsung mulai hari Senin (27/6/2024) dan berakhir Jum’at (7/6/2024). Kegiatan ini masuk dalam kalender pendidikan yang memang digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran bagi siswa Spemutu. (*)
Kontributor Bening Satria Prawita Diharja Editor Nely Izzatul