PWMU.CO – Selain berkunjung ke Makam Nabi Muhammad SAW, maka beribadah di Raudhah tempat yang dijuluki taman surga antara makam Rasul dan Mimbar tempat rasul berkhutbah, menjadi kewajiban jamaah haji untuk beribadah di tempat tersebut. Oleh kloter 81, jamaah Haji diberi kesempatan untuk beribadah di Raudhah dengan dua waktu yang berbeda, Minggu (07/07/2024).
Bagi jamaah laki-laki kunjungan dilakukan mulai pukul 16.30 hingga pukul 17.00 kemudian untuk perempuan dilaksanakan di malam hari pukul 21.30 sampai 22.00.
Ada beberapa ketentuan untuk bisa masuk ke Raudhah seperti yang disampaikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Sektor Khusus Masjid Nabawi yang dibagikan pesannya oleh Pembimbing Ibadah Haji Kloter 81 Muthohhari Luthfi.
Pertama, wajib memakai seragam batik nasional ungu, memakai Id Card Nusuk, dan membawa tas Haji Indonesia.
Kedua, titik kumpul jamaah ada di gerbang nomor 360 yang berwarna biru, sisi utara Masjid Nabawi.
Ketiga, dihimbau untuk makan dan minum terlebih dahulu.
Keempat, jamaah berbaris secara rapi berdasarkan kloter, bukan KBIH.
Kelima, selama di antrian, jamaah dihimbau untuk mematuhi arahan PPIH Arab Saudi.
Keenam, ijin masuk Raudhah menggunakan sistem Tasrih, atau daftar serta data yang sudah ada di PPIH sehingga kesempatan hanya satu kali kunjungan, maka wajib hadir sesuai jadwal kloter masing-masing
Ketujuh, apabila tidak datang sesuai jadwal yang ditentukan, maka dianggap hangus dan tidak bisa dijadwalkan kembali, kecuali bagi mereka yang berhalangan haid maupun sakit.
Kedelapan, dilarang untuk merokok, memasang banner, membawa perangkat foto di luar ponsel dan foto bersama dengan yel-yel.
Kesembilan menjaga kebersihan saat antrian ke Raudhah.
Setelah mengantri, semua jamaah diberi kesempatan masuk ke masjid Nabawi lewat pintu Bilal Bin Rabah dan menunggu sejenak untuk benar-benar diperbolehkan masuk ke Roudhoh lewat pintu Annissa’.
Saat di Raudhah PPIH Saudi Arabia sudah mengatur shaf serta memberikan kesempatan para jamaah shalat dua rakaat, dan berdoa dengan penuh khusyuk tanpa ada yang berdesakan.
Dua puluh lima menit kemudian, jamaah diminta untuk segera berpindah tempat dan keluar dari Raudhah agar dapat memberikan kesempatan kepada antrian berikutnya.
Dengan regulasi Tasrif dan jadwal kunjungan, maka berziarah ke Raudhah terasa menyenangkan, tertib dan tentram. semua jamaah atau semua peziarah ada kesempatan yang sama serta dapat menikmati syahdunya beribadah di salah satu taman surga di Masjid Nabawi.
Sebenarnya ada cara lain untuk bisa ke Raudhah tanpa Tasrih, yaitu lewat aplikasi Nusuk yang tersedia di ponsel kita masing-masing.
Caranya, kita tekan permit atau jadwal Raudhah dan verifikasi, setelah itu akan muncul QR Code untuk di scan oleh PPIH Saudi Arabia, namun kunjungan lewat aplikasi Nusuk ini akan gugur jika berbenturan dengan kunjungan jamaah Haji dengan sistem Tasrih atau saat kuota kunjungan terpenuhi (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Ni’matul Faizah