PWMU.CO – Kepala SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng , Ummi Hanik SKom mengharap kehadiran bapak dan ibu guru pada pukul 08.00 WIB untuk mengikuti rapat penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) pada Senin (08/07/2024).
Bapak dan ibu guru berdatangan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya yakni, Pak Agus Sujaka (Sukodadi), Fahrurrozi (Ngarum), Nasrudin (Legoh), Mushlihin (Takerharjo), serta Syukron (Glogok).
Selain itu juga hadir Tri Nurhayati (Kuluran), Cita Hasanah (Legoh), Novi (Kendal Kemlagi), Widia (Latukan), Erna Rakhmawati (Kediren), Zuhraini Mahzura (Takerharjo), dan Zuni Idawati (Karanggeneng).
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini.
“Penyusunan RKS bertujuan sebagai dasar pengelolaan sekolah serta memberikan arahan kerja yang jelas,” tuturnya
“Dalam penyusunan RKS ini, terlebih dahulu kami melakukan analisis internal dan eksternal sekolah sehingga sekolah lebih mudah menentukan strategi serta program-program apa saja yang akan kami lakukan kedepannya dalam memajukan sekolah,” imbuhnya
Para bapak dan ibu guru sangat semangat mengikuti rapat tersebut walaupun tempat tinggal mereka jauh dari sekolah.
Guru Bahasa Inggris dimohon memberikan pengajian iftitah. Sang guru pun menyitir hadis riwayat Tirmidzi. “Sesungguhnya Allah, para malaikat, penghuni langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya, serta ikan paus, semuanya berdoa untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”
Sang guru menegaskan. “Artinya, orang alim memiliki banyak keutamaan dan pahala, karenanya bapak dan ibu guru harus lebih bersemangat mendidik 53 murid SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng.”
Kemudian, ibu guru menyuguhkan segelas air mineral. Adapula jajanan seperti, tahu, tempe, getuk, kemplang dan singkong. Hidangan yang dibawa secara sukarela dari rumah masing-masing tersebut dimakan bersama-bersama.
Sesudah itu, bapak serta ibu guru disiapkan makan siang gratis berupa mie ayam Lamongan dan bakso Solo. Bapak serta ibu guru bersyukur dan memuji Allah yang telah memberikan makanan tanpa daya dan kekuatan. “Semoga Allah juga mengampuni dosa para guru,” pungkasnya (*)
Penulis Mushlihin Editor Ni’matul Faizah