PWMU.CO – Akhir perjalanan jamaah Haji KBIH Baithul Athiq adalah saat 90 jamaah menaiki Bus Saptco untuk keberangkatan pulang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah, Ahad (14/7/2024).
Bus Saudi Public Transportation Company (Saptco) adalah Bus Sistem Transportasi Umum milik pemerintah Saudi, memang sudah lama beroperasi, bahkan sejak 1979.
Bus mulai bergerak jalan tepat pukul 03.00 pagi Waktu Saudi Arabia (WAS), setelah semua jamaah haji menurunkan koper kabinnya mulai pukul 02.00 dari hotel Kayan Al-Madinah Jalan Hasan Bin Ali Sektor An-Naqa.
Untuk koper besar yang akan diletakkan di bagasi pesawat sudah ditimbang dan diangkut kemarin Jumat 12 Juli 2024, oleh Crew meskapai Saudia.
“Alhamdulillah, semua koper tidak ada yang over weight jadinya aman,” ujar Luthfi Muthohhari pembimbing agama kloter 81 Surabaya, yang mewakili ketua kloter dalam pengawasan berat koper, yang dibatasi sampai 35 Kg.
“Rata-rata jamaah sekitaran 20-24 kg, ada yang paling berat tapi itu 30 kilo,” kata Luthfi sapaan akrabnya.
Saat dalam Bus Saptco semua jamaah dibagikan passport yang sempat dikumpulkan oleh panitia PPIH Arab Saudi saat di perbatasan masuk kota Madinah. Dalam paspor tersebut, sudah terselip tiket pesawat Madinah-Surabaya dengan meskapai Saudia.
Kode penerbangannya adalah SV52212 yang akan lepas landas pukul 09.10 WAS dan tiba di Juanda Sidoarjo Surabaya pukul 02.25 WIB.
Suasana ketika sampai di bandara cukup terkendali, bandara yang bangunannya unik terbentuk bagaikan kemah khas Arab. Jamaah kloter 81 menempati pavilion No. 5. Pavilion tersebut adalah tempat jamaah menunggu untuk masuk ke terminal bandara, satu-satunya akses ke dalam pesawat.
Momen yang paling menegangkan adalah ketika semua bawaan harus masuk ke mesin scan oleh petugas Bandara. Setelah sebelumnya diperiksa passport dengan scan biometrik, semua diperiksa dengan teliti. sehingga mengakibatkan antrian yang cukup lama.
Banyak barang yang tidak lolos seperti botol air Zam-zam yang berlebih atau dikemas dengan lakban, dan barang tajam seperti gunting.
Kemudian setelah semua berhasil lolos pos pemeriksaan, ada petugas yang membagikan mushaf al Quran percetakan Madinah secara cuma-cuma. Bahkan bagi yang meminta dua mushaf pun diberikan sebagai kenang-kenangan yang berharga.
Semua jamaah berlanjut memasuki terminal, dan kloter Surabaya berada di terminal 116 menunggu untuk segera memasuki pesawat untuk terbang menuju kota Pahlawan Surabaya. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Amanat Solikah