PWMU.CO – Hadir sebagai pembicara kunci (keynote speaker) dalam Rakernas Majelis Ekonomi Kewirausahaan (MEK) dan Silatkernas Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) di Hotel Bidakara Grand Savoy Bandung (13/9), Menteri Keuangan RI Sri Mulyani berpesan agar Saudagar Muhammadiyah memahami konteks global dan lokal dalam mengembangkan bisnis.
“Indonesia memakai ekonomi terbuka, artinya aliran ekspor impor barang, aliran SDM, dan aliran dana terjadi,” ujar Sri Mulyani. Dengan adanya aliran itu, maka konteks global akan mempengaruhi kondisi ekonomi nasional.
Terkait konteks global, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menekankan pada aspek Geopolitik dan ekspansi ekonomi Tiongkok.
(Berita terkait: Haedar Nashir Ungkap 5 Kunci Sukses Diaspora Pengusaha China)
“Misalnya saja gaya kepemimpinan Amerika sekarang yang unpredictable membuat pasar juga semakin tidak pasti. Di sisi lain, pengembangan ekonomi China juga memiliki dampak signifikan,” terangnya.
Sedangkan konteks lokal yang harus diperhatikan pengusaha dan saudagar Muhammadiyah adalah perkembangan ekonomi dalam negeri. “Saat ini kita masih pemulihan ekonomi secara bertahap. Pemerintah juga selalu berusaha menyeimbangkan Supply di satu sisi dengan Demand di sisi lain,” lanjut ekonom kelahiran Lampung ini.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pemahaman tentang pergeseran basis bisnis. “Dulu orang kaya itu mereka yang bisnisnya pasti punya penguasaan sumber daya alam. Tapi sekarang bisa kita lihat para pebisnis yang kaya Itu mereka yang basis bisnisnya teknologi informasi,” pungkasnya.
(Berita terkait: 400 Saudagar Muhammadiyah Berkonsolidasi di Bandung dan Gubernur Jabar: Tafsir Ekonomi Muhammadiyah Perlu Segera Dibuat)
Selain Sri Mulyani, acara Rakernas dan Silatkernas yang diikuti perwakilan MEK PWM dan PDM se-Indonesia ini juga dihadiri Sutrisno Bachir ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat, beberapa CEO Perusahaan skala nasional serta dibuka oleh Haedar Nashir ketua umum PP Muhammadiyah. (af karim)