PWMU.CO – Komitmen hindari perundungan, siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik melakukan cap jempol di acara Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2024 di Andalusia Hall, Selasa (16/7/24).
Acara yang diselenggarakan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Spemdalas yang diikuti 270 siswa baru kelas VII tahun pelajaran 2024-2025. Dengan tema Be the Brightest Future Star, langsung dipandu Konselor Sekolah, Achmad Indra Baskoro Spsi.
Membawakan materi Spead Love not Hate, dia menyampaikan melalui media video yang menampilkan permainan yang dilakukan oleh 3 orang. Pada bagian awal, 2 orang di samping melompat bersama-sama seakan memberikan contoh pada orang yang berada di tengah.
Tak lama berselang, ditirukanlah adegan melompat tersebut. Namun, ketika orang di tengah melompat, 2 orang di samping secara bersamaan menjegal ke dua kaki sehingga orang tersebut terjatuh.
Cap Jempol: Komitmen Menghindari Perundungan
Indra kemudian bertanya, “Bagaimana pendapat kalian mengenai video tersebut? Ada yang menggapnya lucu, atau ada yang memandangnya sebagai adegan yang berbahaya?”
Dia menuturkan, terkadang kita perlu lebih paham terhadap sesuatu sebelum memahaminya sebagai guyonan atau tidak. “Nah, video tersebut adalah sebuah perilaku yang sebaiknya dihindari karena masuk dalam kategori bullying atau biasa disebut perundungan,” jelasnya.
“Merundung adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan menyakiti salah satu atau beberapa orang yang merasa lebih kuat,” paparnya.
Indra kemudian melanjutkan materi dengan menganalisis berbagai hal terkait perundungan. “Setiap kelas silakan maju untuk mendapatkan guntigan kertas berisi jenis, risiko, klasifikasi, serta penanganan perundungan. Tugas kalian adalah mengkategorikannya,” ajaknya.
Sebelum menutup materi, peserta Fostasi dipersilakan untuk memberikan cap jempol cabang pada pohon karakter.
“Cap jempol merupakan komitmen untuk menghindari perilaku perundungan. Sedangkan, warna-warni cap jempol menggambarkan keunikan pribadi yang berbeda satu-sama lain. Karena warna-warni itulah yang membuat pohon ini nampak indah,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari Editor Amanat Solikah