PWMU.CO – Pada umumnya, siswa SMP yang berada pada fase remaja awal mempunyai ciri psikologis yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Untuk menggali potensi mereka, diperlukan cara dalam mendiagnosis dan memetakan sesuai dengan kepribadian masing-masing agar muncul potensi minat dan bakat yang dimiliki.
Hal ini dilakukan oleh tim Bimbingan Konseling (BK) kepada 211 siswa SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik dengan mengadakan Wartegg Zeihen Test (WZT) pada kegiatan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi), Rabu (17/7/2024).
Sri Winarni Yuni Susanti MPsi, koordinator BK Spemutu, mengatakan bahwa Wartegg tes ini digunakan untuk menggali data potensi yang dimiliki siswa Spemutu.
“Siswa kelas VII, VIII, dan IX kami berikan lembaran yang berisi delapan kotak dengan tanda atau simbol yang harus mereka proyeksikan menjadi gambaran sesuai dengan kemampuan pribadi masing-masing,” terangnya.
“Selain menggambar proyeksi ke depan, siswa juga kami berikan lembaran yang berisi tentang kesukaan dan potensi diri yang akan dicapai. Dari cara ini, kami sebagai konselor dapat melihat aspek dasar dari kepribadian siswa kami,” imbuhnya.
“Sehingga, selain sekolah memiliki data potensi minat, bakat, dan gaya belajar siswa, juga menjadi patokan bagi guru mata pelajaran dalam memberikan materi dan metode mengajar di kelas”.
“Kurikulum merdeka yang saat ini dijalani memberikan kebebasan kepada sekolah untuk membekali peserta didiknya dengan soft skill yang dimiliki oleh masing-masing siswa sebagai bekal masa depan,” tambahnya.
“Untuk teknis kegiatan, siswa kelas VII berada di laboratorium komputer untuk pengerjaannya sekaligus belajar menggunakan teknologi dalam menyelesaikan tugas karena nanti ketika ujian mereka akan menggunakan komputer. Sementara untuk kelas VIII dan IX, mengerjakan di kelas masing-masing dengan didampingi wali kelasnya,” jelasnya lagi.
“Harapan kami sebagai konselor, selain memiliki data juga sebagai jawaban bagi para wali murid tentang putra-putri mereka dalam menghadapi tantangan sekolah ke depannya,” tutupnya.
Khanza Raquela, siswa kelas VII, merasa senang mengikuti kegiatan ini. Selain menjadi pengalaman baru, ia juga belajar untuk memahami potensi yang dimilikinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Allseme Narniak, siswa kelas VIIIB, yang menurutnya bagian yang seru adalah ketika meneruskan gambaran tentang proyeksi ke depan.
“Tadi ketika menggambar sempat kebingungan karena tanda-tandanya baru bagi saya, namun pelan-pelan saya dapat meneruskannya menjadi gambaran penuh di kedelapan kotak tersebut,” tutupnya.
Penulis Bening Satria Prawita Diharja Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan