PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang launching (memperkenalkan) kegiatan Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah (TMA), Ahad (21/7/2024).
Acara ini bertempatkan di The 101 OJ Hotel dengan jumlah 57 peserta dari Kader PDA, PCA, NA, dan IPM yang akan menjadi calon fasilitator TMA hebat.
“Membangun Integritas Kebaikan untuk Malang Berkemajuan” adalah tema yang diambil dalam kegiatan launching ini. Harapannya, para calon fasilitator TMA setelah mengikuti acara akan menjadi subjek dakwah di masyarakat.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua PDA Kota Malang, Dra Hj Sri Herawati, dalam sambutannya mengulas kembali makna Mars Aisyiyah.
Menurutnya, perempuan harus dididik dan menjadi kader yang multitalenta sehingga bisa menapaki jalan dakwah sebagaimana yang dipesankan oleh KH Ahmad Dahlan dan Siti Walidah.
Turut memberikan sambutan, Kabag Kesra Kota Malang, Drs. R. Achmad Mabrur, berterima kasih terhadap gerak Aisyiyah dengan adanya kegiatan TMA tersebut.
Achmad mengakui bahwa kondisi saat ini banyak dikepung oleh kemaksiatan yang berevolusi.
Harapannya, dengan adanya TMA ini akan membantu kerja pemerintah Kota Malang dalam membina generasi dan meminimalisir probematika yang ada guna terwujudnya Indonesia Emas.
Ketua PDM Kota Malang Prof Dr Abdul Haris MA mengapresiasi kegiatan TMA karena dengan adanya TMA ini dirinya yakin bahwa peran perempuan masih sangat dibutuhkan dalam mengatasi problematika umat.
Haris juga menyinggung sedikit permasalahan yang kerap dihadapi generasi sekarang yang beraneka ragam.
“Mudah-mudahan konsep TMA menjadi satu konsep yang bisa diimplementasikam dengan baik agar melahirkan kader-kader yang bermanfaat di masyarakat,” tutup Haris dilanjutkan dengan membuka TMA secara resmi.
Menuju acara inti, terdapat tiga materi TMA oleh tiga narasumber. Materi pertama, diisi oleh Dra Sri Herawati tentang Fiqih Nisa’. Materi kedua, oleh Uzlifah SS mengenai Adabul Mar’ah.
Lalu, materi ketiga yaitu Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah yang disampaikan oleh Dra Rukmini Amar MAP. Ketiga narasumber dimoderatori oleh Muslimah Rinasyaadah SPd SPsi.
Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah
Dra Rukmini Amar MAP menjelaskan kata tarbiyah yaitu seperangkat nilai moral yang bersumber dari aturan agama dan adat istiadat masyarakat yang berperan dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam masyarakatnya.
Disebut juga dengan pengaruh yang mempengaruhi individu, dalam lingkungan dimana ia berada, dan terbagi menjadi keluarga dan lingkungan luar.
Kata al-mar’ah menunjukkan makna perempuan dewasa kemudian an-nisa’ menunjukkan makna perempuan dalam hal gender, sedangkan al-untsa merupakan perempuan dari segi jenis kelamin.
TMA adalah program pendidikan perempuaan Aisyiyah dengan pembelajaran berkesinambungan.
Cara mendidik yang terus menerus dengan tujuan memberikan pengalaman belajar kepada paserta didik untuk mendapatkan pengetahuan secara maksimal dengan kemampuan reflektif dan analitis agar terbiasa belajar partisipatif dan berkesinambungan (Graham, Longchamps, 2022: 9)
“Adapun visi TMA adalah terwujudnya peran dan fungsi perempuan dalam Gerakan Islam berkemajuan pada berbagai bidang kehidupan menuju cita-cita luhur organisasi,” lanjutnya.
Misi TMA
TMA memiliki misi di antaranya:
1. Mewujudkan peran dan fungsi perempuan sebagai putri, istri, ibu, dan anggota masyarakat dalam gerakan Islam berkemajuan dan perempuan berkemajuan di berbagai kehidupan
2. Menumbuhkan semangat menuntut ilmu untuk bekal dirinya sebagai perempuan sesuai Mars Aisyiyah.
TMA ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan akan peran pentingnya sebagai putri, istri, ibu dan pemimpin di masyarakat melsui pengembangan dan pemberdayaan dirinya dalam berbagai bidang kehidupan.
Hal itu agar keterlibatannya lebih maksimal dalam gerakan dakwah Islam menuju cita-cita luhur, yaitu tegaknya agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Program TMA
Program TMA adalah berjenjajang dan bervariasi pelaksanannya serta bersinergi dengan lintas majelis dan lembaga.
Beberapa program TMA berjenjang sebagai berikut:
1.Pendidikan fasilitator dan instruktur
2.Pendidikan tingkat ula (Pertama) yaitu pendidikan sebagai putri
3.Pendidikan tangka wustha (menengah) yaitu pendidikan perempuan sebagai istri dan ibu
4.Pendidikan tingkat ulya (lanjut) yakni pendidikan kepemimpinan perempuan dalam wilayah publik
Materi berjenjang dibukukan dalam bentuk modul, sedangkan yang bervariasi bisa dilakukan dalam bentuk seminar, kajian intensif, diskusi dengan mleibatkan fasiltator dan instruktur TMA yang sudah dilantik.
Misalnya, sosialisasi pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja putri, kegiatan penting di lembaga pendidikan AUA/AUM, pelatihan kewirausahaan bagi angkatan muda putri baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, Pelatihan Kemandirian bagi pra Lansia dan Lansia
Penulis Fatimah Azzahro Editor Zahra Putri Pratiwig