PWMU.CO – Pendampingan dan pemberdayaan untuk Komunitas Punk semakin intens dilakukan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban. Berbagai pihak pun digandeng untuk menghapus stigma negatif tentang anak-anak Punk.
Setelah BAKESOS Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tuban dan MPS PDM Tuban, kini, LDK PDM Tuban bersinergi dengan MPM PDM Tuban untuk memberikan energi baru dalam dakwah khusus ini. LDK dan MPS PDM Tuban pun membuka kelas sablon untuk Komunitas Punk.
(Baca: LDK Muhammadiyah Ngaji Bareng Komunitas Punk)
”Ini merupakan langkah baru untuk melakukan pendekatan terhadap mereka. Sebab, jika terlalu lama berteori tentu saja mereka akan jenuh,” ujar Majid Tsamun, Ketua LDK PDM Tuban.
Dalam kelas sablon pembukaan ini dihadirkan dua narasumber. Yakni, dari ANS Sablon dan Omah Gebyok. ”Semoga ini menjadi suatu stimulus bagi Komunitas Punk untuk menjadi lebih baik. Ya, mereka diajak untuk berfikir inovatif, bagaimana tentang merajut cita-cita yang lebih mulia,” papar Anas, owner ANS Sablon.
Ia lalu menjelaskan proses menyablon yang tidak sederhana. Karena harus melalui proses panjang dan butuh kesabaran. Mulai dari membuat desain, film, screening, hingga penyablonan. ”Semua proses itu bisa memakan waktu yang lama. Jadi, harus ada yang mahir dalam bidang desain dan lainnya. Semua itu tidak instan,” terangnya.
(Baca juga: Ketika Muhammadiyah Hadir di Tengah-Tengah Komunitas Punk)
Lain lagi dengan yang disampaikan oleh Yusuf. Ketua MPS PDM Tuban menyatakan untuk merubah pandangan masyarakat, maka yang perlu diubah terlebih dahulu adalah diri kita sendiri. ”Kita harus membuat masyarakat menerima komunitas yang terpinggirkan ini. Salah satu caranya adalah dengan sering-sering membuat kegiatan yang penuh manfaat,” urainya.
Dalam pembukaan kelas sablon ini disepakati 3 hal. Pertama, komitmen Majelis PDM dan PDA Tuban untuk terus mengawal Komunitas Punk dalam setiap kegiatan yang membawa manfaat. Kedua, adanya MoU dengan ANS Sablon dan Omah Gebyok untuk kelas teori dan praktek sablon.
”Terakhir, ketiga adalah setelah pengajian Ahad pagi di Masjid Darussalam Tuban, dilanjutkan dengan kelas praktek di ANS Sablon,” tegas Yusuf.(wasito/aan)