PWMU.CO – Sejak tahun 2012 Muhammadiyah sudah terlibat dalam penanganan pengungsi etnis Rohingya yang berjumlah 300 ribu di perbatasan Banglades. Dan, sekarang ini ditambah 370 ribu pengungsi baru.
“Jadi bisa dibayangkan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk menangani pengungsi Rohingya,” begitu kata Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rahmawati Husein.
“Karena itu, sumbangan warga Indonesia yang dikumpulkan sedikit demi sedikit itu lewat Lazismu Muhammadiyah itu sangat berarti bagi Rohingya,” jelas Rahmawati kepada PWMU.CO di Malang, (16/9).
(Baca juga: Yang Perlu Diketahui soal Rohingya dan Myanmar: Ada 11 Konflik Etnis, 4 Diantaranya di Rakhine)
Maklum saja, di Myanmar itu ada 115 etnis, yang 13 diantaranya berada di Rakhine. Dari 13 etnis di Rakhine ini, 4 etnis yang berkonflik. Sementara total seluruh konflik etnis di Myanmar sejumlah 11 konflik yang saat ini masih sedang berlangsung.
“Jadi, masalahnya sangat rumit dan kompleks sekali. Tidak hanya terkait agama.” Karena itu, kata Rahmawati, Muhammadiyah mengambil peran dengan mengutamakan untuk meletakkan dasar pendidikan untuk mencerdaskan dan meminterkan mereka.
Selain itu, Muhammadiyah melakukan perbaikan ekonomi karena pemicu utama konflik adalah persoalan ekonomi.
(Baca juga: Muhammadiyah Tembus 10 Miliar untuk Rohingya, Donasi dari Jatim 4 Miliar)
Berikut adalah foto-foto yang diambil oleh Rahmawati dari tinjauannya ke perbatasan Banglades, dan juga Rakhine. Rahmawati sendiri ke lokasi konfliks ini sebanyak 3 kali di tahun 2017 ini: Januari dan Idul Adha kemarin. (uzlifah)
Foto diambil dari pengungsian etnis Rohingya di perbatasan Banglades
Foto diambil dari pengungsian etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar