PWMU.CO – Sebagai bentuk empati atas konflik kemanusiaan yang dialami muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar, Aliansi Masyarakat Muslim Sidoarjo (AMMS) menggelar aksi damai ‘Solidaritas Peduli Rohingya’, Sabtu (16/9).
Sekitar 3.000 masa ikut ambil bagian dalam aksi tersebut. Mereka berkumpul di Masjid An-Nur, Komplek Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo untuk melaksanakan shalat Ashar berjama’ah sebelum memulai aksi.
(Baca:(Baca juga: Yang Perlu Diketahui soal Rohingya dan Myanmar: Ada 11 Konflik Etnis, 4 Diantaranya di Rakhine)
Setelahnya, ribuan masa aksi itu pun bergerak. Mereka melakukan longmarch menuju ke Monumen Jayandaru, Alun-Alun Kota Sidoarjo sambil membentangkan spanduk berisi dukungan untuk muslim Rohingya.
Selain itu, Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo Samsul Hadi selaku koordinator aksi tak henti-hentinya berorasi meneriakkan aspirasinya. ”Selama pembantaian masih ada, maka selama itu umat Islam akan menuntut keadilan dengan berbagai cara,” teriak Samsul di atas mobil komando saat memimpin aksi. ”Umat islam akan jaya dan bersatu,” lanjutnya.
Muslim Rohingya, kata Samsul, bukan hanya butuh perhatian atau aksi di tanah air Indonesia. Tapi, mereka juga butuh perlindungan, makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal sementara. ”Mari salurkan bantuan Anda melalui Lazismu Jawa Timur. Hingga kini, Lazismu telah menghimpun donasi bernilai Miliaran rupiah,” serunya.
(Baca juga: Muhammadiyah Tembus 10 Miliar untuk Rohingya, Donasi dari Jatim 4 Miliar)
Di sisi lain, Fanny Maharani, salah satu peserta aksi damai untuk Rohingya mengungkapkan rasa keprihatinannya antas konflik kemanusiaan yang terjadi.”Saya turut prihatin dengan saudara muslim kita di Rohingya. Semoga dengan bantuan dari kita, baik doa maupun dana bisa meringankan beban saudara muslim kita di sana,” ujarnya.
Selain berorasi dan membentakan spanduk berisi aspirasi untuk Rohingya, pesarta aksi damai AMMS juga membuat teatrikal yang menggambarkan muslim Rohingya sedang disiksa, dan bersimbah darah.
”Aksi teatrikal yang diperankan oleh IMM cukup menarik perhatian pengguna jalan. Sehingga jalan depan Monumen Jayandaru Alun-Alun Kota Sidoajor sempat dibaut macet,” terang Rita, Sekretaris Aisyiyah Cabang Krian yang turut serta dalam aksi bersama suami dan anaknya.
(Baca juga: 2 Kali Berkunjung di 2017, Inilah Foto-foto Pengungsi Rohingya yang Diabadikan Rahmawati Husein)
Rita menegaskan, sudah saatnya umat Islam bersatu. Di mana pun mereka berada. Tanpa membeda-bedakan organisasi atau golongan. ”Persatuan itu adalah kekuatan umat Islam yang sesungguhnya,” urainya.
Adapun organisasi yang tergabung dalam AMMS di antaranya adalah Pemuda Muhammadiyah Sidoajro, IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Sidoarjo, HW (Hizbul Wathan) Sidoarjo, Aisyiyah Sidoarjo, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo, Tapak Suci Sidoarjo, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sidoarjo, FPI Sidoarjo, Salimah Sidoarjo dan lainnya.
”Alhamdulillah. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan damai. Tanpa ada perdebatan sengit antara pihak keamanan dan peserta aksi. Inilah bentuk aksi damai yang sesungguhnya,” tutup Samsul membubarkan masa.(emil/aan)