PWMU.CO – Milad Muhammadiyah ke- 108 H/105 M Cabang Panceng Gresik ditutup dengan Tabligh Akbar, Ahad (17/9/2017). Acara yang diselenggarakan di Komplek Perguruan Muhammadiyah Banyutengah ini menghadirkan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais sebagai pembicara.
Dalam ceramahnya, Amien Rais menyindir para ulama yang membolehkan pemimpin dari kalangan non muslim.
Amien Rais menegaskan, dia mengaku heran dengan ulama yang tidak mengharamkan orang kafir menjadi pemimpin. Menurutnya, ulama seperti itu, belum memahami benar ajaran Agama Islam.
(Berita terkait: Sekelas Ranting Bisa Bangun Gedung Senilai Rp 5 Miliar, Diresmikan Prof Amin Rais)
“Saya benar-benar gagal paham. Kok ada orang-orang yang katanya tokoh agama, ulama, atau sekelasnya, tapi membolehkan orang kafir jadi pemimpin. Mereka mengatakan: ‘gak apa-apa kafir yang penting adil’. Ini jelas pandangan yang keliru,” tegas Amien Rais.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini mengaku, dirinya pernah mendengar ceramah seorang ulama’ yang mendukung gubernur non muslim. Dalam ceramahnya, ulama itu memuji-muji sang gubernur karena dinilai berakhlak baik.
(Baca juga:Amien Rais: Umat Islam Jangan Beri Kesempatan bagi PKI untuk Bangkit dan Terindikasi PKI: Melawan PKI dengan Cara PKI?
“Saya pernah mendengar ceramah seorang ulama’. Dia mengatakan, ‘gubernur non muslim yang suka ngomong kasar itu, memang melanggar etiket. Tapi dia sebenarnya adil, jujur, dan bukan koruptor’. Pokoknya segala pujian, dia lontarkan untuk sang gubernur,” ceritanya.
Padahal, lanjut Amien, dalam Al-Quran disebutkan bahwa orang kafir itu pasti dzolim. Tidak ada orang kafir yang memiliki jiwa keadilan. “Coba lihat di Al-Quran. Di situ dijelaskan bahwa tidak ada orang kafir yang adil. Orang kafir itu pasti dzolim.
(Baca juga: Amien Rais tentang Segerombolan Orang yang Kerjanya Itu Amar Munkar dan Nahi Makruf)
Jadi, kita harus hati-hati dengan ceramah-ceramah yang seperti itu, yang menipu dan menjerumuskan,” tuturnya. (ilmi)