PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmem dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Didik Suhardi PhD melakukan lawatan ke Jawa Timur.
Selasa (20/8/2024), Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF hadir ke beberapa sekolah Muhammadiyah. Salah satunya adalah mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Dia hadir pukul 13.00 Wib bersama sekretaris, yakni M Choirul Huda MPd dan didampingi Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur, Dr Eko Hadi Ansyah MPsi Psikolog.
Kehadirannya ke Smamda adalah sebagai bentuk pelaksanaan tugasnya sesebagai Ketua Majelis Dikdasmen, untuk membina sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain itu melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah di Solo bahwa di setiap PWM harus terdapat sekolah unggul Muhammadiyah.
Eko, panggilan sekretaris majelis dikdasmen PWM Jawa Timur mengatakan dalam sambutannya bahwa kehadiran Didik ini sangat penting.
Karena sebagai orang penting di Kemendikbud era Menteri Pendidikan M. Nuh, sampai awal Menteri Nadim Makarim, sangat banyak pngalamannya dalam mengelola dan mengendalikan program pengembangan yang ada di negara ini.
“Maka isu-isu nasional yang ada di bidang pendidikan ini juga harus diketahui oleh guru dan Tendik di Smamda,” ujar Eko.
“Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan Smamda kepada masyarakat. Smamda tak boleh lengah terhadap layanan masyarakat. Maka mari manfaatkan kehadiran beliau di Smamda,” tambahnya.
Pendidikan Unggul Muhammadiyah
Didik, begitu panggilannya, menekankan pendidikan unggul di sekolah Muhammadiyah. Tidak hanya di tingkat dasar dan menengah, namun juga di tingkat perguruan tinggi. Ketika sekolah Muhammadiyah tingkat menengah unggul, ada kekhawatiran juga jika semua siswa masuk ke perguruan tinggi negeri.
Dia mempunyai inisiasi untuk bekerja sama dengan PTMA. Salah satu programnya adalah Edvanced Placement Test.
Katanya, murid-murid kelas XII bisa langsung masuk di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Ini salah satu cara PTM merekrut anak-anak yang bagus supaya tidak lepas dari pendidikan Muhammadiyah dan direkrut ke PTM yang kualitasnya bagus. Bisa dengan cara percepatan atau cara yang mudah ditempuh oleh dua lembaga (SMA sederajat dan PTMA).
Lalu, mantan Deputi Kemenko PMK RI itu juga menyampaikan, berdasarkan aturan pendidikan Muhammadiyah yang baru menyebutkan, sekolah unggul boleh membuka cabang di daerah lain.
“Carilah peluang yang financial capacity-nya, peluang warga Islamnya bagus. Hal ini untuk melebarkan sayap sekolah unggul tersebut. Sekaligus mewadahi generasi muda mendapatkan sekolah bagus yang di daerah tersebut belum ada sekolah Muhammadiyah yang bagus,” pesannya.
Sekolah unggul segera dipercepat, karena Sekolah Muhammadiyah sudah agak tertinggal mengambil peluang dan mengambil ceruk dengan mengelola sekolah yang pangsa pasarnya menengah ke atas. Hal itu sudah banyak dilakukan oleh JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu).
Maka Sekolah Muhammadiyah sudah saatnya mengambil ceruk (cela) yang masih banyak ditemukan. Didik yakin sekolah-sekolah besar yang dinaungi Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur mampu melakukan percepatan tersebut. (*)
Penulis Wigatiningsih Editor Wildan Nanda Rahmatullah