PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) ke-2 Hizbul Wathan (HW) Kota Mojokerto menetapkan Khusnul Yaqin sebagai ketua. Ia terpilih dalam permusyawaratan yang dihelat di Balai Rakyat sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Mojokerto periode 2023-2028, Sabtu (24/8/2024).
Ia membawa visi besar, yaitu membentuk pandu Hizbul Wathan yang andal, dihormati, dan dicintai masyarakat. Saat sambutan sebagai ketua terpilih, Khusnul Yaqin menyampaikan pentingnya peran HW dalam mencetak generasi muda yang unggul.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang inovatif dan bermoral. Kami ingin membentuk pemimpin yang tegas, berwawasan global, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, amanah, dan tanggung jawab,” ujar Khusnul Yaqin.
Kepengurusan Kwarda Kota Mojokerto periode 2023-2028 yang baru ini diisi oleh figur-figur kompeten. Ririn Ambarwati terpilih sebagai sekretaris, diikuti oleh Nur Laili Fauziyah sebagai Bendahara 1, dan Siti Zulaicha sebagai Bendahara 2.
Susunan anggota lainnya meliputi Fajar Bima Masridho, Khoirul Arif, Nuril Jannah, Nailul Mursidah, dan Erika Laila Fauzia. Mereka semua siap bekerja sama untuk memajukan HW Kota Mojokerto.
Khusnul Abidin, Sekretaris Kwartir Wilayah (Kwarwil) HW Jawa Timur, turut memberikan pesan penting pada acara tersebut. Ia menekankan perlunya kolaborasi HW Kota Mojokerto dengan ‘Aisyiyah dalam mengembangkan Pandu Tunas Athfal.
“HW Mojokerto harus menjadi barometer bagi perkembangan Pandu Athfal di Jawa Timur. Mojokerto punya pengalaman besar dalam memajukan kepanduan Hizbul Wathan,” ungkap Khusnul Abidin.
Pria yang akrab disapa Ramanda Abidin ini mengisahkan bahwa Kota Mojokerto pernah menjadi pionir dalam pelatihan Jaya Melati 1. Kota Mojokerto mencatat sejarah sebagai Kwarda pertama yang melaksanakan Jaya Melati 1 secara daring.
“Pelatihan ini kemudian diikuti oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan 600 peserta,” tambah Ramanda Abidin.
Keberhasilan Mojokerto dalam menyelenggarakan Jaya Melati 1 daring ini menjadi acuan nasional.
“Jaya Melati di Mojokerto menjadi simbol bahwa perkaderan HW tidak boleh putus. Dari anak-anak hingga lansia, anggota HW harus terus berjuang dan berkembang,” tambahnya.
Dengan semangat baru dan visi yang jelas, kepengurusan Kwarda HW Kota Mojokerto siap melangkah maju. Mereka bertekad menciptakan generasi pandu yang tangguh dan siap memberikan kontribusi bagi masyarakat serta bangsa.
Tekek gondol lawe
Sampek tuwek tetep HW
Tuku tape wadahi klaras
Pandu HW seger waras
Penulis Ernam Editor Zahra Putri Pratiwig