PWMU.CO – Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGABA) Kota Probolinggo menyelenggarakan kegiatan Potret Ekspresi Merdeka, Rabu (28/8/2024). Kegitan ini dilaksanakan di Lapangan Batalyon Zeni Tempur 10 (Yon Zipur) Markas Kompi A dan B, Jalan Soekarno Hatta, Kota Probolinggo.
Di lapangan hijau Yon Zipur 10 telah berjejer barisan siswa-siswi Kelompok bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak Bustanul Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Se-Kota Probolinggo yang berjumlah 800 anak. Salah satunya adalah TK Aisyiyah I dengan jumlah murid 156 anak.
Mereka datang bersama orangtua dengan berpakaian nuansa merah putih dengan hiasan pita merah putih di kepala. Aryzana Maharanny MPd selaku Kepala sekolah TK Aisyiyah I Kota Probolinggo juga ikut sumbangsih dalam kepanitiaan acara itu.
Kegiatan ini sangat meriah, undangan yang Hadir cukup banyak yang meliputi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kota Probolinggo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah (RSIAM).
Hadir juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Pengawas dan Penilik PAUD, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAIS), Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Forum Kolaborasi Guru (FKG) dan pihak dari Batalyon Zeni Tempur.
Acara dimulai pukul 07.00 Wib oleh Vivin Ummu Salma AMa PdI Sebagai Pembawa Acara.
Dalam sanbutannya, Ketua IGABA Kota Probolinggo, Tanti Rachmayani SP menuturkan bahwa acara ini bertujuan mengiplementasikan program IGABA sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79.
Kali ini IGABA memiliki konsep permainan tradisional untuk mengenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai aktivitas anak sehari-hari di era digitalisasi ini.
Dra Endang Dewi Fatimah, ketua PDA Kota Probolinggo juga ikut memberikan sambutannya. Dia mengawali dengan menyapa seluruh peserta didik KB dan TK Aisyiyah se-kota Probolinggo.
“Halo anak-anak, hari ini senang ya?” sapanya.
“Halo, iya bunda,” jawab peserta didik serentak.
Endang menjelaskan ini merupakan momen yang bagus dan menarik untuk anak-anak Usia Dini. Di mana dengan konsep permainan tradisional ini akan memberikan pengalaman baru dan mengantarkan anak-anak untuk terus melestarikan budaya daerah sendiri.
Ini sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa Indonesia dengan keberagaman budaya melalui permainan tradisional.
Terakhir adalah prakata dari Atmari SPd, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menceritakan pentingnya pengenalan permainan tradisional di masa digitalisasi ini.
Para orang tua jangan sering memberikan Handpone kepada putra putri tercintanya agar bisa diam, kenalkan permainan tradisional agar anak dapat berinteraksi dengan lingkungan, teman dan memiliki peduli antar sesama. Permainan Tradisional ini juga bagus untuk perkembangan motorik kasar anak yang memberikan kesan dan kenangan hingga dewasa.
“Hal yang seperti ini mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Jika sekarang nama permainannya adalah ‘Gobak Sodor’ tapi jaman dulu sebutannya adalah ‘Sodoran’ karena masih mengikuti bahasa Madura. Di mana Kota Probolinggo mayoritas masyarakatnya orang Madura,” imbuhnya.
Selanjutnya adalah senam massal TK Aisyiyah yang dipandu oleh perwakilan guru-guru IGABA Kota Probolinggo. Semua anak menggerakkan anggota badan dengan lincah. Tepuk tangan yang gemuruh dari deretan undangan dan walimurid yang menonton acara tersebut.
Saatnya sesi kegiatan bermain. Panitia menginformasikan tata tertib permainan dengan memperhatikan tanda bunyi kentongan. Jika kentongan pertama berbunyi tandanya permainan dimulai dan jika ketongan ke dua berbunyi tandanya permainan berakhir dan segera berpindah ke tempat permainan yang lain agar terhindar dari kerumunan serta pengkondisian peserta didik agar teratur.
Adapun permainan yang disediakan oleh IGABA Kota Probolinggo yakni permainan Gobak sodor, jamuran, bendan, bakiak pasangan, lompat tali, Cublak-Cublak Suweng, ular-ularan, dan Congklak.
Semua guru di setiap satuan pendidik membawa muridnya ke arena Permainan. Mereka menikmati permainan yang mereka mainkan dengan penuh semangat dan kebahagiaan.
Para undangan dinas dan ibu-ibu PDA kota Probolinggo juga berkeliling melihat suasana kegiatan bermain tersebut. Mereka tak kalah heboh untuk mencoba beberapa permainan yakni Gobak Sodor, dan Cublak-cublak Suweng.
Senyum dan tawa diraut bapak dan ibu memberikan kedamaian di hati bagi yang melihatnya. Seperti kembali lagi pada masa kecil beliau.
Terdengar bunyi kentongan yang Panjang, tandanya waktu bermain telah usai.
Semua peseta didik dan guru kembali menuju tempat awal saat acara pembukaan. Setiap satuan pendidikan mendapatkan kesemptan 4-5 permainan. Acara berjalan lancar, meriah, seru dan sukses. (*)
Penulis Wike Widiawati Editor Wildan Nanda Rahmatullah