PWMU.CO – Dua karya alat peraga IPA siswa dan siswi SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik berhasil menyapu bersih juara I dan II di ajang Gebyar Literasi Ilmiah dan Sastra (GLIS 2024) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Kamis (12/9/2024).
Juara I diraih oleh tim yang terdiri Naradi Purbawisesa kelas V Ummu Kulsum dan rekannya Muhammad Zahfran Setiawan dari kelas VI AR Baswedan.
Mereka berhasil membuat alat penjaga lingkungan sehat dan dapat mengukur kebersihan serta kemurnian udara sekolah yang diberi nama Dust Detector Terminal.
“Harapannya dimasa yang akan datang alat ini dapat berguna sebagai terminal pengawasan kualitas udara di lingkungan sekolah SDMM,” ujar Randi sapaan Naradi Purbawisesa saat ditanya PWMU.CO.
Sahabatnya yang kerap dipanggil Zahfran pun mengiyakan dan senang dengan keberhasilan alatnya yang berbasis IoT, internet of things.
“Indikator jika udara kurang bersih akan muncul di layar handphone yang tersambung dengan wifi, sehingga warga sekolah bisa melihatnya,” katanya.
Alat yang mereka rancang bersama Ria Eka Lestari SSi sebagai pembina dan tim mekanika elektronika dan komputer (Mekatronikom SDMM), berhasil merancang alat yang menggunakan dua sensor, pertama sensor tingkat konsentrasi debu udara dan kualitas karbondioksida.
Kedua sensor tersebut tersambung ke mikrokontroler berbasis Arduino dan kemudian diolah menjadi data yang dapat diteruskan ke perangkat atau gawai melalui mekanisme Wifi.
Lain halnya dengan GABAH, alat peraga IPA berbasis Games yang dapat dijalankan dengan Tablet ini berhasil menyabet juara II di Ajang tahunan tingkat kabupaten Gresik.
GABAH sendiri kepanjangan dari Games Anitisipasi Bencana Alam, Non Alam dan Human Error.
GABAH dibuat oleh Fatimah Az-Zahra Alzena Al-Aly dan Kayyisah Zarifah Mazaya Kisna, keduanya dari kelas VI AR Baswedan.
Games Gabah sendiri dibuat menggunakan program Unity yang dirancang sedemikian rupa dengan Canva dan Aplikasi Java Script.
“Aplikasi ini dapat di Install di berbagai alat komunikasi seperti Handphone maupun Tablet karena produk akhirnya berupa APK,” tutur Kayyisah.
APK sendiri adalah program jadi untuk dapat disematkan disetiap perangkat berbasis Android.
Fatimah Az-Zahra turut menjelaskan bahwa GABAH dapat membantu belajar siswa-siswi SDMM secara mandiri untuk mengenal mitigasi bencana alam atau non alam yang disebabkan oleh human error, yang dirancang menyenangkan berupa games, kuis dan tantangan menarik.
“Dengan bermain GABAH, teman-teman dapat belajar mandiri dengan lebih interaktif tentang bencana alam,” ucapnya.
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun